Tak Sadar Masuk Sarang Buaya, Turis Diserang Brutal Saat Snorkeling

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Sadar Masuk Sarang Buaya, Turis Diserang Brutal Saat Snorkeling

Weka Kanaka - detikTravel
Minggu, 04 Jun 2023 23:05 WIB
XUANCHENG, CHINA - MAY 2, 2023 - Aerial photo shows alligators bred in captivity living in a natural environment inside Chinas Crocodile Lake, Chinas largest alligator conservation base, in Xuancheng city, Anhui province, China, May 2, 2023. Lacoste Lake of China is the largest alligator conservation base in China, covering an area of 1.07 million square meters. Anhui Provincial Alligator Breeding Research Center has raised and bred more than 10,000 alligators in captivity, from which provenance screening is carried out and then released into nature to promote the recovery of wild alligator population. (Photo credit should read YuanBing / CFOTO/Future Publishing via Getty Images)
Ilustrasi Foto Buaya (Future Publishing via Getty Image/Future Publishing)
Jakarta -

Turis pria diserang buaya saat snorkeling di ujung utara Queensland, Australia. Ia tak tahu memasuki habitat buaya.

Pria yang diserang buaya itu berusia 50 tahun. Dia dilaporkan diganggu oleh seekor buaya di perairan yang berjarak sekitar 28 kilometer dari Pulau Haggerstone. Insiden penyerangan itu terjadi pada Sabtu (27/5/2023) sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

Setelah insiden itu, pria tersebut dikabarkan terluka parah termasuk luka dan memar di wajahnya. Tangannya juga ikut jadi korban insiden menyeramkan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikabarkan Channel 9 News dikutip news.com.au, Minggu (4/6/2023), pria itu merupakan seorang turis yang berwisata dengan rombongannya. Ketika dia diserang, beruntung rekan satu grupnya dapat membantunya untuk kembali ke perahu.

Kemudian, korban segera dibawa ke daratan untuk dilarikan ke Thursday Island Hospital. Beruntung kondisinya cukup stabil saat itu.

ADVERTISEMENT

Departemen Lingkungan dan Ilmu Pengetahuan setempat mengonfirmasi telah menerima laporan tentang serangan buaya tersebut.

"Petugas satwa liar telah memulai penyelidikan dan akan bekerja dengan orang-orang yang terlibat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," kata department tersebut.

"Buaya di lautan terbuka sulit ditemukan karena hewan tersebut sering melakukan perjalanan puluhan kilometer per hari," ujarnya.

"Penting bahwa penampakan buaya dan insiden buaya dilaporkan tepat waktu," kata dia.

Menurut keterangan departemen tersebut, Pulau Haggerstone yang menjadi tempat pria itu snorkeling ternyata dikenal sebagai habitat buaya. Pengunjung yang datang dihimbau agar waspada saat berada di area tersebut.

Caranya, siapapun harus menganggap buaya ada di semua area air, walaupun tidak ada tanda peringatan untuk waspada. Selain itu, mereka juga menyarankan agar turis tidak meninggalkan makanan di dekat area buaya. Departemen itu juga mengimbau pengunjung yang ingin memancing dan berkemah untuk setidaknya mundur sejauh 50 meter dari tepi air.

Serangan yang terjadi ini adalah ketiga kalinya di Queensland Utara selama delapan Minggu belakangan. Sebelumnya, seorang nelayan dan seekor anjing tewas karena serangan buaya di sana.




(wkn/fem)

Hide Ads