Wanita Australia terlibat kecelakaan fatal di Italia. Ironisnya, diahanya diberi kompensasi berupa voucher makan senilai Rp 230 ribu.
Dilansir dari Yahoo News, Selasa (6/6/2023), adalah Sinead Curry yang menaiki Flixbus di Bologna, Italia bersama pasangannya pada Minggu (4/6) pagi dan mengalami kecelakaan. Setelah dua jam perjalanan, kendaraan tersebut tiba-tiba oleng dan keluar jalur.
"Bus menabrak sesuatu, ketika kami semua tertidur. Bus terpental dan berputar-putar beberapa kali," kata Curry dalam sebuah video yang direkamnya dari ranjang rumah sakit di Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turis tersebut mengatakan bahwa penumpang di dalam bus terlempar dan merasakan bus berputar seolah mereka berada di dalam blender. Hingga kemudian, bus berhenti di jalur yang lain.
Satu orang tewas, beberapa orang terluka dalam kecelakaan itu. Insiden ini terjadi di dekat kota Avellino, sekitar 50 kilometer sebelah timur kota Naples. Dinas pemadam kebakaran dan penyelamat setempat, Vigili del Fuoco, menjelaskan bahwa terdapat lima mobil lain juga terlibat dalam insiden tersebut.
Menurut Curry, ada 38 orang di dalam bus, termasuk tiga warga Australia, dan 14 orang di antaranya mengalami luka-luka. Media ABC Australia melaporkan terdapat satu korban tewas.
Curry mengatakan bahwa dia telah mencoba menghubungi perusahaan bus selepas kejadian. Dia ingin mendapatkan informasi tentang apa yang harus dilakukan. Tetapi setiap kali dia menelepon, tidak ada nada sambungan telepon. Padahal, dia ingin mengambil kopernya yang masih di dalam bus.
"Tidak banyak dukungan dari perusahaan otobus itu," ujar wanita asal Sydney tersebut.
Dia tidak dapat menghubungi perusahaan bus, baik dengan telepon maupun saluran online. Satu-satunya korespondensi yang ia terima adalah pesan teks yang menawarkan voucher makan senilai ASD 16 atau sekitar Rp 230 ribu.
"Ada banyak orang di sini yang hampir meninggal dan kami tidak memiliki informasi apa pun. (Voucher) itu satu-satunya balasan yang kami dapatkan dari mereka selama 8,5 jam, yakni 1 SMS. Kami ingin akomodasi, pakaian dan makanan," ujarnya.
Dia mengatakan kepada ABC bahwa para penumpang tersebut perlu mendapatkan kompensasi finansial yang memadai untuk peristiwa traumatis yang hampir fatal dan sangat berbahaya ini.
Respons perusahaan bus
Setelah video Curry menjadi viral, perwakilan Flixbus, perusahaan bus yang ditumpangi wisatawan itu, memberi pernyataan kepada ABC Australia. Mereka menyebutkan email dan telepon pengaduan telah disediakan untuk semua penumpang dan keluarga mereka setelah insiden tersebut.
"Panggilan keluar dilakukan kepada penumpang yang telah mendaftarkan nomor ponsel mereka, dan email dikirim ke penumpang dengan instruksi," kata perusahaan bus tersebut.
"Setiap saat, keselamatan penumpang dan pengemudi adalah prioritas utama bagi FlixBus," mereka menambahkan.
Di sisi lain, Curry mengatakan bahwa satu-satunya email yang ia terima dari perusahaan adalah untuk memberitahukan kepadanya bahwa nomor telepon bantuan "mengalami masalah teknis".
Dikabarkan Curry dan beberapa orang lainnya akhirnya dipindahkan ke Roma dengan menggunakan bus antar-jemput darurat.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol