Para tetua adat Baduy mendatangi kantor pemerintah Kabupaten Lebak. Mereka meminta pembersihan internet atau area blank spot di wilayahnya.
Kepala Desa Kanekes, Saija, menjelaskan bahwa permintaan blank spot internet akan difokuskan di wilayah Baduy Dalam. Sehingga pengunjung yang datang tidak bisa memainkan handphone (HP) karena tidak ada sinyal.
Ia dan para tetua lain tidak ingin para pengunjung dengan bebas bermain internet menggunakan smartphone di wilayahnya. Karena, kalau pun sudah dilarang, kemungkinan masih akan ada yang melakukan dengan sembunyi-sembunyi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baduy Dalam nggak boleh seperti itu, tidak sebebas kayak daerah lain. Kekhawatiran para kokolot kalau sinyal masih ada, ada saja yang ngumpet-ngumpet main handphone," tutur Saija, Kamis (9/6/2023).
"Minta Baduy Dalam saja yang tidak ada internet," sambungnya.
Saija mengatakan permintaan ini sebenarnya sudah pernah disampaikan secara lisan kepada pemerintah. Namun permintaan secara resmi melalui surat baru kali ini dilakukan.
"Belum pernah, baru ini ngirim surat. Alasannya, pengaruh negatif internet itu buat generasi muda di Baduy Dalam," jelasnya.
Isi surat blank spot internet Baduy
Jadi para tetua adat Baduy meminta Desa Kanekes di Leuwidamar, Lebak, bersih dari titik-titik pancar atau sinyal internet. Tetua adat tak ingin masyarakat Baduy terpengaruh oleh konten negatif internet.
Dari surat yang diterima detikcom, permintaan itu disampaikan melalui surat yang ditandatangani oleh Tangtu Tilu Jaro Tujuh, Wakil Jaro Tangtu, Tanggungan Jaro 12, Wakil Jaro Warega, serta diketahui oleh Jaro Pamarentah atau Kepala Desa Kanekes. Surat tanggal 1 Juni 2023 ini dilayangkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak.
Surat itu berisi dua permintaan. Pertama, menghapus sinyal atau mengalihkan sinyal internet di wilayah tanah Ulayat Baduy. Kedua, permintaan membatasi atau menutup aplikasi yang berisi konten negatif yang bisa mempengaruhi moral dan akhlak generasi muda Baduy.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol