Menteri Pendidikan Nadiem Makarim membagikan ceritanya saat menaklukan Gunung Tambora yang berada di nusa Tenggara Barat. Katanya, dia butuh waktu dua hari menaklukan jalur pendakian. Tapi terbayar kan, Pak?
Dalam postingan Instagramnya yang dilihat detikcom, Jumat (9/6/2023) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim membagikan momen dan ceritanya saat mendaki Gunung Tambora yang berada di Sumbawa, NTB. Terlihat senyum puasnya berhasil menaklukkan salah satu gunung yang ada di taman nasional Indonesia ini.
Dalam captionnya, Nadiem bercerita jika dia butuh waktu dua hari untuk menapaki jalur pendakian Gunung Tambora. Namun dia mengakui, perjuangannya ini terbayar tuntas dengan keindahan Gunung Tambora.
"Menapaki total 42 km jalur pendakian selama dua hari. Menerjang belukar tajam, kehabisan air, cedera, dan komunikasi sempat terputus. Semuanya terbayar tuntas dengan pemandangan luar biasa di Puncak Gunung Tambora dengan kawah raksasanya yang dihasilkan letusan dahsyat pada 1815 silam..," tulis Nadiem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia juga menceritakan bahwa bertemu dengan rombongan mapala dari MAHAPETA STIE Bima.
Dalam beberapa foto yang dibagikan, Nadiem berfoto selfie dengan raut semeringah. Tentu saja kita tau, bagaimana rasanya senang mencapai puncak, saat mendaki gunung bukan? Terlihat sekali dalam raut wajah Pak Menteri.
Ada pesan manis juga yang ditulis Nadiem Makarim dalam postingannya lho. Kalau dipikirkan, sangat dalam makna yang tersirat dalam serangkai kalimat ini.
"Gunung Tambora adalah pengingat bahwa buah yang manis sesungguhnya telah menunggu di ujung perjalanan yang terjal," tulisnya.
Gunung Tambora
Dikutip dari website Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Gunung Tambora berada di dalam kawasan konservasi yaitu Taman Nasional Tambora, yang merupakan taman nasional ke 51 di Indonesia. Puncak Tambora menjadi magnet tersendiri bagi para pendaki tidak hanya dari Indonesia namun juga mancanegara.
Saat ini, ada 4 jalur pendakian yang menjadi pintu masuk bagi para pendaki yaitu Doroncanga, Kawinda To'i, Pancasila dan Piong.
![]() |
Pernah bikin dunia gelap
Dikutip dari detikEdu, Gunung Tambora meletus dahsyat pada April 1815 yang menggoncangkan dunia. Dimulai pada 10 April, letusan pertama dari rangkaian letusan Tambora di bulan itu mengirimkan abu sejauh 20 mil atau sekitar 32 km ke atmosfer dan menutupi pulau dengan abu hingga ketinggian 1,5 meter.
Lima hari kemudian, Tambora kembali meletus dahsyat dengan lebih banyak abu yang dikeluarkan hingga matahari tidak terlihat selama beberapa hari. Puing-puing panas yang terlempar ke laut sekitarnya menyebabkan ledakan uap. Puing-puing juga menyebabkan tsunami berukuran sedang.
Muntahan letusan Tambora juga berisi batu dan abu yang sangat banyak hingga ketinggian gunung berapi berkurang dari 14.000 (4.267 meter) menjadi sekitar 9.000 kaki (2.743 meter).
Letusan Gunung Tambora sampai mempengaruhi iklim dunia lho. Tercatat, pada tahun 1816, sebagian dunia sejauh Eropa barat dan Amerika Utara bagian timur mengalami periode salju lebat secara sporadis dan membekukan embun beku selama bulan Juni, Juli, dan Agustus.
Juga sepuluh ribu orang tewas akibat letusan gunung ini. Pada bulan-bulan berikutnya, lebih dari 80.000 orang meninggal di daerah sekitarnya karena kelaparan akibat gagal panen dan penyakit.
Oleh karena itu, banyak ahli vulkanologi menganggap letusan Gunung Tambora sebagai peristiwa vulkanik terbesar dan paling merusak dalam catatan sejarah.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol