Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Sabtu, 24 Des 2022 22:02 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

Kisah Warga di Kaki Tambora, Cuma Bisa Lihat Matahari 2 Jam Sehari

Faruk Nickyrawi
detikTravel
Dusun Pancasila di Kaki Gunung Tambora
Foto: Warga Dusun Pancasila cuma lihat Matahari 2 jam sehari (dok. Istimewa)
Dompu -

Di kaki gunung Tambora, ada sebuah desa unik yang bernama dusun Pancasila. Di sini, warga hanya bisa menikmati sinar matahari selama 2 jam saja dalam sehari.

Mendengar kata Tambora, ingatan kita pasti akan selalu tertuju pada peristiwa 207 tahun yang lalu, yakni peristiwa meletusnya gunung tambora pada tahun 1815.

Letusan maha dahsyat dalam sejarah yang dampaknya terasa sampai ke benua Eropa bahkan letusan gunung Tambora lebih kuat dari pada letusan gunung Krakatau tahun 1883.

Namun di balik peristiwa itu, Gunung Tambora yang merupakan gunung berapi aktif yang berdiri tegak di wilayah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, di diamini oleh beberapa kelompok masyarakat berbagai etnis dan agama.

Wilayah yang paling terkenal sebagai tempat warga masyarakat lokal maupun pendatang diami di kaki gunung ini adalah Dusun Pancasila. Sebuah dusun yang masuk dalam wilayah Desa Tambora, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu.

Nama Pancasila memang tidak terlalu terkenal di kalangan umum, tapi di kalangan pendaki, nama ini sudah tidak asing lagi. Betapa tidak, Pancasila adalah salah satu jalur pendakian dengan model tracking untuk menuju puncak Tambora. Jalur Pancasila adalah jalur yang paling diminati oleh pendaki.

Dusun Pancasila di Kaki Gunung TamboraDusun Pancasila di Kaki Gunung Tambora Foto: (dok. Istimewa)

Salah seorang warga yang mendiami Dusun Pancasila, Firmansyah menceritakan tentang cikal bakal didiaminya wilayah ini sebagai tempat tinggal tetap setelah orang-orang jauh sebelum mereka beberapa kali melakukan migrasi atau berpindah-pindah tempat.

"Pancasila adalah sebuah dusun warisan orde baru (orba) sekitar tahun 1970-an, sebagai bagian dari pemerataan penduduk oleh Soeharto, para transmigran sebagian besar berasal dari Lombok-NTB bahkan dari Bali," ungkapannya saat berbincang-bincang belum lama ini.

Dusun Pancasila berdiri tepat pada ketinggian 650 meter di atas permukaan air laut (MDPL) dan diami oleh 675 Kepala Keluarga. Karena berada di dataran tinggi di tengah-tengah hutan, Dusun ini mempunyai suhu yang cukup dingin yakni 16⁰C.

"Dengan dikelilingi hutan dan perkebunan kopi, menjadikan dusun pancasila mempunyai suhu yang cukup dingin bisa mencapai 16⁰C. Dusun ini sering diselimuti oleh awan sepanjang hari, bahkan di bulan tertentu intensitas cahaya hanya selama 2 jam saja selama seharian," ucap Firman.

Pria yang merupakan anggota Sahabat Alam (SAHA) Dompu ini juga mengungkapkan kondisi cuaca dan kelembaban udara di Dusun Pancasila. Karena keadaan itu, membuat warga yang 100 persen adalah petani Kopi kesulitan dalam menjemur kopi hasil petikan mereka. Karena cuma dapat sinaran Mataram 2 jam sehari, mereka butuh waktu satu bulan agar biji kopi mereka benar-benar kering.

"Petani kopi Tambora cukup kesulitan menjemur biji kopi yang telah dipetik karena kurangnya sinar matahari. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal butuh 3-4 Minggu waktu penjemuran," cetusnya.

Jika Anda para traveler dan pendaki gunung yang ingin berkunjung ke sana, adanya baiknya nama dusun Pancasila dimasukkan dalam daftar kunjungan. Karena selain mendapatkan kesejukan alam yang asri, anda juga akan mendapatkan pelayanan masyarakat yang sangat ramah.



Simak Video "Keunikan Pantai Hodo, Tempat Singgah Jika Berlibur ke Tambora"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA