Tanduk Raksasa Ditemukan Warga Blora, Usianya Diperkirakan 200 Ribu Tahun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tanduk Raksasa Ditemukan Warga Blora, Usianya Diperkirakan 200 Ribu Tahun

Achmad Niam Jamil - detikTravel
Selasa, 05 Agu 2025 18:08 WIB
Fosil tanduk kerbau purba berada di rumah Ngadi di Dukuh Kedungpereng, Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Senin (4/8/2025).
Tanduk raksasa ditemukan di Blora (Achmad Niam Jamil/detikJateng)
Blora -

Warga Dukuh Kedungpereng di Blora menemukan tanduk berukuran raksasa. Usia tanduk itu diperkirakan mencapai 200 ribu tahun.

Ngadi (50), warga desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora menemukan fosil tanduk ukuran jumbo. Tanduk itu diduga berasal dari hewan purba yang hidup ratusan ribu tahun yang lalu.

"Saya menemukan fosil tanduk kerbau ini di sungai ketika saya sedang mencari pasir," jelas Ngadi saat ditemui di rumahnya Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Senin (4/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fosil tanduk kerbau purba itu dengan jenis Babulus palaeokarabau (kerbau purba) itu ditemukan oleh Ngadi pada Jumat (25/7) sekira pukul 09.00 WIB. Ngadi awalnya mengira hanya batu biasa. Namun setelah digali nampak fosil.

"Saya tidak sengaja, saya pas mencangkul, pas itu saya langsung gali terus, sampai muncul tanduk kerbau," bebernya.

ADVERTISEMENT

Awalnya dia mengira bukan fosil tanduk kerbau, melainkan fosil gading gajah. Dia kemudian mengamankan benda purbakala itu di rumah.

"Saya kira itu gading gajah. Setelah ketemu saya bawa pulang. Itu pas Jumat pagi," terangnya.

Ngadi juga telah melaporkan temuannya ke pihak Pemerintah Desa. Dia mengaku baru pertama kali menemukan benda purbakala.

"Baru pertama ini menemukan. Sebelumnya belum pernah. Rencana saya ya saya rawat. (Untuk pelestarian) iya," bebernya.

Ngadi yang juga seorang petani saat itu bekerja mencari pasir untuk dijual. Dia mencari pasir secara tradisional dengan cangkul. Sungai berada tidak jauh dari rumahnya, hanya berjarak sekitar 100 meter.

"Nyari pasir di sungai sebelah utara. Pasir untuk bangunan. Dijual. Pakai alat, pakai cangkul," jelasnya.

Kondisi Fosil Tanduk Kerbau Purba

Berdasarkan pantauan di lokasi, fosil tanduk kerbau purba atau Babulus Palaeokarabau tersebut dengan panjang sekitar 120 centimeter dan lebar 24 centimeter. Bentuknya melengkung panjang, ujungnya meruncing, berwarna cokelat kehitaman.

Terdapat bagian yang patah, ada juga yang hancur. Pecahan fosil itu masih ada di tempatnya.

Saat ini fosil itu disimpan di rumah Ngadi. Benda purbakala itu diletakkan di atas karung untuk menjaga kondisi fosil.

Fosil tanduk kerbau purba berada di rumah Ngadi di Dukuh Kedungpereng, Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Senin (4/8/2025).Fosil tanduk kerbau purba berada di rumah Ngadi di Dukuh Kedungpereng, Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Senin (4/8/2025). Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng

Kabid Kebudayaan Dinporabudpar Blora, Widyarini membenarkan adanya penemuan benda purbakala. Ditemukan oleh Ngadi yang sedang mengumpulkan pasir. Pihaknya setelah mendapat laporan dari Pemerintah Desa setempat langsung menuju lokasi.

"Mungkin dikira kayu atau apa, pas digali ternyata ada tanduknya. Kemarin perkiraan banteng atau apa gitu, tapi setelah tim ke sana ternyata tanduk kerbau purba," jelasnya.

Pihaknya kemudian melakukan identifikasi terhadap fosil itu. Diduga tanduk itu berasal dari kerbau yang hidup ratusan ribu tahun silam.

"Babulus palaeokarabau (kerbau purba). Panjang 120 centimeter. Lebar 24 centimeter," kata dia.

Saat ini fosil tanduk kerbau purba berada di rumah Ngadi turut Dukuh Kedungpereng, Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Blora.

"Kemarin yang mengambil dari warga sendiri. Terus diamankan, terus nanti kita mau ada konfirmasi lebih lanjut kepada penemu apakah diperbolehkan dibawa ke Rumah Artefak atau tidak," jelasnya.

Usianya Diperkirakan 200 Ribu Tahun

Temuan fosil tanduk di Dukuh Kedungpereng, Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, diduga berusia ratusan ribu tahun lamanya. Tak hanya itu, temuan fragmen tengkorak dan tanduk itu diprediksi dari hewan purba yang sama.

"200 ribu tahun yang lalu, ini baru perkiraan kasar," kata Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Kabupaten Blora, Widyarini, saat dimintai konfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (5/8/2025).

"Merujuk dari penelitian penemuan hewan purba di sekitaran Bengawan Solo," sambungnya.

Widyarini mengatakan pihaknya masih mengkaji temuan fosil tanduk jumbo berukuran sekitar 120 sentimeter itu. Di sisi lain, pihaknya juga menemukan fragmen atau pecahan kecil lain yang diduga dari hewan yang sama di lokasi tersebut.

"Sama juga (200.000 tahun lalu), karena diperkirakan itu fragmen dari spesies yang sama, fragmen rahang kerbau purba tersebut. Karena ditemukan di sekitaran situs tanduk kerbau purba tersebut," ungkapnya.

-------

Artikel ini telah naik di detikJateng, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Melihat Fosil Stegosaurus 'Apex' di New York"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads