Mau Ada Blank Spot Internet, Ini Larangan-Aturan Berwisata di Baduy

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mau Ada Blank Spot Internet, Ini Larangan-Aturan Berwisata di Baduy

Weka Kanaka - detikTravel
Jumat, 09 Jun 2023 20:31 WIB
Masyarakat Baduy menyimpan hasil panen padi mereka pada sebuah lumbung. Yuk kita lihat dereta lumbung pagi warga Baduy Luar.
Wisata ke Baduy. (Grandyos Zafna)
Kabupaten Lebak -

Baduy merupakan daerah tujuan wisata populer. Desa ini terkenal akan adatnya yang kental dan wajib dipatuhi siapapun yang ke sini.

Kampung adat Baduy terbagi menjadi dua, yakni Baduy Luar dan Baduy Dalam. Lokasi dua kampung adat ini berada di Kabupaten Lebak, Banten.

Tempat ini terkenal punya kultur dan adat yang masih kental, yang disebut pikukuh atau aturan adat. Berkunjung ke Baduy traveler mesti memperhatikan beberapa hal penting terkait apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di tempat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini detikTravel coba rangkum Do's and Dont's ketika berkunjung ke Baduy:

1. Baiknya bawa logistik sendiri

Berkunjung ke Baduy, traveler ada baiknya membawa kebutuhan makanan sendiri. Traveler dapat membawa bahan logistik seperti beras, mie instan, atau lauk yang awet disimpan untuk beberapa hari.

ADVERTISEMENT

Traveler juga dapat membawa oleh-oleh dan bingkisan kepada penduduk atau pemilik tempat singgah di sana. Usut punya usut, masyarakat Baduy sangat menyukai ikan asin lho.

2. Dilarang membawa hewan berkaki empat

Mengutip website resmi dispar.bantenprov.go.id, traveler dilarang membawa hewan berkaki empat selain anjing. Karena demi menjaga kelestarian alam di sini, hewan berkaki empat selain anjing dilarang masuk ke Desa Kanekes.

3. Jangan asal ngomong

Selayaknya seorang tamu yang berkunjung, berwisata ke Baduy, kita juga perlu mengikuti dan menghormati adat setempat.

Berkunjung ke sini, traveler nggak boleh asal ngomong, terlebih jika berucap kotor. Karena untuk berwisata ke sini traveler harus selalu menjaga tutur kata dengan santun.

4. Membawa minuman beralkohol

Berwisata ke Baduy bukan seperti berwisata ke daerah yang penuh gemerlap, seperti halnya Bali. Berkunjung ke sini traveler akan disuguhkan wisata budaya, alih-alih pesta hura-hura.

Berkunjung ke sini traveler tidak boleh membawa atau meminum minuman beralkohol. Entah menginap di Baduy dalam atau luar, mereka tidak memperkenankan wisatawan datang membawa barang tersebut.

5. Gitar

Walaupun gitar merupakan alat musik yang bisa jadi pemersatu ketika sedang kumpul atau berwisata bersama kerabat, tapi kamu tidak dapat memainkannya di Baduy.

Hal tersebut karena memainkan gitar di sini dinilai terlalu berisik. Selain itu, gitar juga salah satu barang luar Baduy yang melanggar adat.

6. Membersihkan diri harus pakai yang alami

Menginap di Baduy, traveler tidak boleh membersihkan diri dengan barang-barang yang tidak alami. Sabun, shampo, hingga pasta gigi dilarang di sini.

Traveler mesti pakai sabun alami yang didapatkan dari tumbuhan yang tumbuh di sana. Namun, ini juga jadi salah satu pengalaman menarik untuk liburan sekaligus merasakan jadi warga lokal sejenak.

7. Jangan mandi saat siang bolong dan ketika Maghrib

Berkunjung ke desa adat Baduy memang membutuhkan perjalanan yang cukup panjang. Mungkin traveler berpikir untuk segera menyegarkan badan dan mandi ketika sampai di sana.

Namun yang perlu diperhatikan, di tempat ini traveler dilarang mandi di tengah hari dan ketika maghrib. Hal tersebut karena warga Baduy mempercayai bahwa dunia ini diisi oleh manusia serta makhluk lainnya.

Sehingga mandi di tengah hari dan ketika Maghrib (sekitar pukul 17.30-18.30) dipercaya dapat mengganggu makhluk lain dan melanggar adat.

8. Dilarang membawa gawai, apalagi memfoto dan merekam

Berwisata ke Baduy Dalam bisa jadi sangat berbeda dengan Baduy Luar, karena di sana adat lebih ketat dijalankan.

Salah satu adat yang masih dipertahankan di Baduy Dalam adalah larangan membawa elektronik. Apalagi jika berniat untuk hunting foto dan merekam aktivitas di Baduy Dalam, pasti tidak akan diperbolehkan.

Belakangan juga masyarakat Baduy Dalam juga menolak adanya teknologi sinyal yang menjangkau desanya, karena hal tersebut berpotensi untuk mengundang wisatawan membawa gawai mereka ke Baduy Dalam.




(wkn/msl)

Hide Ads