Meski sudah diusir-usir oleh askar, tidak bisa begitu saja menghilangkan keberadaan pengemis di Masjid Nabawi. Jemaah diminta untuk waspada.
detikcom dan seorang jemaah haji plus PT Arminareka Perdana yang sedang duduk menunggu adzan maghrib tiba pun sempat didatangi seorang pengemis yang mengaku berasal dari Palestina. Dengan bahasa Inggris yang terbata-bata dia membuka aplikasi terjemahan bahasa di telepon genggamnya, dan memperlihatkan tulisannya.
"Bro, ayah saya terkena kanker, maukah anda bersedekah," ujar pria muda tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaget melihat tulisan tersebut, kami sempat iba, dan awalnya ingin memberi sedekah, apalagi ini di masjidnya Nabi, pasti setiap sedekah jadi amal ibadah yang berlipat ganda. Lalu kami korek lagi lebih dalam penyakit ayahnya itu, lucunya dia tidak menyebutkan jenis kankernya dan lebih lucu lagi ia malah memaksa untuk cepat diberikan uang. Di situ kami sadar kalau pria ini tidak berkata yang sebenarnya.
Pria muda itu kemudian berdiri sambil bergumam, padahal waktu salat akan segera tiba.
Pendamping haji kami pun mewanti-wanti agar tidak tertipu. "Itu modus-modus," ujarnya.
Di luar masjid, ternyata ada pengemis lain yang memakai modus serupa. Kali ini seorang pria berkulit hitam.
"Anda dari Indonesia, bahasa Inggris bisa? Ayah saya terkena kanker, maukah anda membantu," ujar pria itu.
Kami yang mendengar ucapan pria itu hanya tersenyum saja, sudah nggak mempan bos!
"La, la, (tidak, tidak) tanya pendamping saya saja," ujar saya sambil berlalu.
Jemaah haji Indonesia memang sering jadi incaran pengemis karena dinilai gampang merasa iba atau kasihan.
Biar tak kena tipu pengemis, Jemaah bisa menyalurkan sedekah di stand yayasan di sekitar pusat perbelanjaan seperti Abraj al-Bait Commercial Centar.
Atau bersedekah kepada para petugas kebersihan di Masjid Nabawi. Mereka pasti senang dan mendoakan, apalagi banyak di antara mereka yang berasal dari Indonesia.
Baca juga: Wisata Belanja Sambil Wakaf Quran di Madinah |
(ddn/pin)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana