Maskapai United Airlines mengumumkan bahwa mereka akan menerbangkan pesawat elektrik pertamanya ke San Fransisco. United menggandeng Eve Air Mobility untuk mewujudkan 'taksi terbang elektrik' yang akan terbang secara komersil.
Dirangkum detikcom, Minggu (18/6/2023) kedua perusahaan ini akan bekerjasama dengan otoritas dan penyedia lokal untuk membawa infrastruktur yang diperlukan untuk meluncurkan pesawat lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL) listrik di wilayah tersebut.
Pesawat ini menawarkan pelanggan United untuk bisa berpindah dengan lebih cepat, akses rendah karbon ke bandara pusatnya dan menawarkan opsi perjalanan baru di lingkungan perkotaan yang padat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan bersama kami adalah untuk menyediakan transportasi yang efisien dan biaya kompetitif bagi penduduk dan pengunjung di wilayah Teluk San Francisco di salah satu daerah perkotaan terpadat di AS," kata Eve co-CEO Andre Stein, dikutip dari Airport Technology.
Pengumuman rute ke San Francisco adalah langkah terbaru kedua perusahaan setelah investasi USD 15 juta ke Eve oleh United tahun lalu, di samping perjanjian pembelian bersyarat untuk 200 eVTOL.
Pesawat eVTOL Eve ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026 dan akan memiliki jangkauan 60 mil (100 km). Pesawat akan diujicobakan secara manual pada peluncurannya dan ada kemungkinan perusahaan menawarkan operasi tanpa awak di masa depan.
Taksi udara elektrik ini menjanjikan penumpangnya untuk berpindah lebih cepat, dan membawa manfaat ekonomi yang lebih banyak. Mulai dari dasarnya yaitu insfrastruktur yang mendukung operasi perusahaan.
Sebagai salah satu perusahaan penerbangan Amerika terbesar, United Airlines memiliki tanggung jawab besar untuk mengurangi dampak lingkungannya. United menjadi maskapai AS pertama yang berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 50% pada tahun 2050, kemudian menaikkan targetnya menjadi 100%.
Bagian terbaiknya, United berencana untuk melakukannya tanpa menggunakan taktik penyeimbangan karbon yang umum.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan