Megawati Usul Tari Bali Jangan Ditampilkan di Hotel, Sandiaga Merespons

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Megawati Usul Tari Bali Jangan Ditampilkan di Hotel, Sandiaga Merespons

Weka Kanaka - detikTravel
Selasa, 20 Jun 2023 08:29 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Sandiaga Uno. (Weka Kanaka/detikcom)
Jakarta -

Mantan Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri meminta agar tarian Bali tidak ditampilkan di hotel. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menaprekraf) Sandiaga Uno merespons.

Megawati menyampaikan permintaan itu kepada Gubernur Bali Wayan Koster pada sambutan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45 di Denpasar, Bali, Minggu (18/6/2023).

"Tadi di jalan saya bilang pada Pak Koster, tolonglah jangan tarian Bali dibawa-bawa ke hotel, saya tidak setuju," kata Megawati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal tersebut, Sandiaga, berbeda pendapat. Doa menyebut hadirnya pertunjukan tari di hotel justru bisa menjadi wahana edukasi bagi para wisatawan, khususnya turis asing.

"Ini tentunya ahli kebudayaan perlu mengkaji dengan lebih dalam. Tapi menghadirkan tari-tarian di hotel itu juga bagus untuk edukasi para wisatawan dan wisatawan mancanegara bisa belajar mengenai kebudayaan kita," ujar Sandi kepada awak media di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Senin (19/6).

ADVERTISEMENT

Sandiaga menyebut poin utama Megawati bukan soal ada tidaknya tari bali di hotel, tetapi hilangnya roh saat tari Bali itu ditampilkan di hotel.

"Pemikirannya ibu Mega yang disampaikan secara utuh, bahwa banyak tarian Bali itu yang akhirnya dimodifikasi dan dipendekkan karena tempatnya itu bukan ada di sanggar seni atau tempat pertunjukan kesenian secara utuh," kata Sandi.

"Jadi dipenggal-penggal sehingga takut esensinya itu hilang," Sandi menambahkan.

Pada kesempatan Pesta Kesenian Bali ke-45, Megawati berpendapat bahwa hadirnya tarian Bali yang ditampilkan di hotel, membuat seni tari kehilangan rohnya. Ia berujar saat ini tari Bali hanya terlihat fisiknya saja.

"Padahal itu mesti jadi satu, fisik dan jiwa," ujarnya.

Selain itu, Megawati juga menyoroti pemuda yang memainkan gamelan saat acara di Bali beberapa hari lalu. Ia kesal karena terdapat para pemuda yang tidak memainkan gamelan dengan sepenuh jiwa.

"Saya kemarin ada gamelan itu, saya lihat orangnya hanya begini-begini (memukul) padahal saya diajari supaya punya gaya, itu rancu kalau istilah saya seperti kerasukan, itu langsung ada kekuatan gitu, kalau dibawakannya sesuai dengan jiwa kita," ujarnya.

Tak hanya itu, dalam sambutannya Megawati juga mengingatkan kepada anak muda untuk jangan terlalu fanatik dengan musik atau budaya luar negeri, seperti K-Pop. Ia ingin anak muda Indonesia harus mencintai seni yang ada di Indonesia.

"Jadi anak-anak, tolonglah kalian mau senang dengan K-Pop dengan rock dan hip-hop dan lain sebagainya tidak apa-apa, tapi jangan sekali-kali tidak mencintai seni kita, Indonesia Raya," ujar dia.




(wkn/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads