Viral di media sosial, 2 remaja di Bali nekat memanjat patung Garuda Wisnu Serasi (GWS). Keduanya pun meminta maaf atas aksi berbahaya itu.
Sepasang remaja nekat memanjat patung Garuda Wisnu Serasi (GWS) di sisi timur Taman Bung Karno, Tabanan, Bali. Mereka kemudian duduk di bawah bagian sayap patung tersebut. Aksi sejoli itu tertangkap kamera dan viral di media sosial sejak Minggu (18/6/2023).
Video kedua remaja itu sempat diunggah oleh akun @infotabanan. Sejumlah warganet pun mengecam aksi mereka, terlebih di selatan panggung terbuka itu ada Pura Dalem Tabanan Sakenan Baleran.
Bupati Tabanan Marah Besar
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya marah dengan aksi kedua remaja yang memanjat patung GWS tersebut. Ia meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait melaporkan kejadian tersebut kepada aparat hukum.
"Saya sudah sampaikan kepada OPD terkait terhadap hal ini dan minta tolong laporkan ke aparat hukum sehingga ditindak tegas," ujar Sanjaya.
Menurutnya, aksi dua remaja itu tidak memperhatikan etika dan estetika. Di sisi lain, Pemkab Tabanan sudah membangun fasilitas publik dengan sebaik-baiknya.
"Kok ada saja oknum cari sensasi yang bukan-bukan," sambungnya.
Sanjaya meminta agar kedua remaja itu ditindak tegas dan diberikan sanksi. Baginya, kejadian itu bukan semata gangguan ketertiban umum, namun sudah masuk kategori pelecehan terhadap simbol agama.
"Apanya ketertiban umum? Itu sudah termasuk pelecehan simbol agama juga lho. Ada Dewa Wisnu dan garuda yang di Hindu sangat disucikan dan diagungkan," kata Sanjaya.
"Kalau tidak ada efek jera laporkan ke polisi," pungkasnya.
Kedua Remaja Minta Maaf
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Winiantara mengungkap kedua orang pelaku pemanjat patung GWS itu masih remaja. Keduanya berusia 14 tahun dan 13 tahun. Identitas pemanjat patung GWS, sambung dia, juga sudah diketahui oleh Satpol PP.
"Dari Tabanan semua (pelakunya). Kalau tidak salah, satunya berusia 14 tahun, lainnya 13 tahun. Kami masih mempertimbangkan (permintaan maaf)," ujarnya, Selasa (20/6/2023).
Ia menuturkan Satpol PP dan prajuru Desa Adat Kota Tabanan sudah mendatangi rumah kedua remaja tersebut. Namun, belum diketahui motif keduanya memanjat patung GWS.
"Mungkin, namanya anak-anak muda, iseng ingin nongkrong," lanjutnya.
Baca juga: 5 Penumpang Kapal Selam Titan, Semua Tewas |
Terlepas dari itu, Pemkab Tabanan, kata Winiantara, menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi terkait pengawasan fasilitas publik. Salah satunya berkoordinasi dengan Desa Adat Kota Tabanan yang menjadi lokasi keberadaan Taman Bung Karno untuk ikut mengawasi.
"Termasuk untuk membina anak-anak yang memanjat GWS. Desa Adat Kota Tabanan ikut membina, termasuk juga keluarganya," jelasnya.
Selain itu, UPTD Taman Budaya di bawah Dinas Kebudayaan berencana menambah kamera pengawas atau CCTV untuk memudahkan pengawasan di kawasan patung GWS, kembarannya patung GWK.
------
Artikel ini telah naik di detikBali.
Simak Video "Video: Seniman Bikin Versi Lukisan dari Patung Biawak Viral"
(wsw/wsw)