Lima orang penumpang kapal selam wisata Titanic sudah dinyatakan tewas karena ledakan. Adapun latar belakang dari penumpang kapal ini bukanlah sembarangan orang.
Dilansir dari CNN, Jumat (23/6/2023) lima orang yang menjadi penumpang Titan, kapal selam dari OceanGate mempunyai latar berbeda yang punya keinginan sama, menjelajah pecahan kapal Titanic. Namun penjelajahan mereka harus berhenti, setelah kapal hilang dan diduga meledak di kedalaman.
Ledakan yang diduga meninggalkan dua bidang puing, tetapi pihak berwenang tidak mengatakan apakah bangkai kapal selam itu terlihat atau mungkin ditemukan.
Inilah latar belakang dari 5 penumpang kapal selam Titan
1. CEO OceanGate, Stockton Rush
Stockton Rush memupuk reputasi sebagai pecinta alam, petualang, dan visioner. Menurut bio perusahaannya, Rush lulus dari Princeton pada tahun 1984 dan bekerja untuk McDonnell Douglas Corp sebagai insinyur uji terbang pada program F-15. Ia memperoleh gelar MBA dari University of California, Berkeley, pada tahun 1989.
Rush mendirikan OceanGate pada tahun 2009, dengan misi 'meningkatkan akses ke laut dalam melalui inovasi'.
Dalam semangatnya untuk mengeksplorasi, Rush, sering tampak skeptis atau meremehkan peraturan yang mungkin memperlambat inovasi. Rush mengatakan dia sangat percaya bahwa laut, bukan langit, menawarkan manusia kesempatan terbaik untuk bertahan hidup ketika permukaan bumi menjadi tidak dapat dihuni.
"Masa depan umat manusia ada di bawah air. Itu bukan di Mars," katanya kepada YouTuber Meksiko Alan Estrada.
"Kami akan memiliki pangkalan di bawah air. ... Jika kita menghancurkan planet ini, sekoci terbaik bagi umat manusia adalah di bawah air," ujarnya.
Dalam wawancaranya dengan Smithsonian pada tahun 2019, dia menyampaikan ketertarikannya yang hampir spiritual ke laut dalam. Dia menyebutnya 'penyakit yang dalam'.
2. Pengusaha Inggris, Hamish Harding
Harding memiliki daftar ekspedisi ekstrem yang mengesankan dan merupakan pilot jet terlatih. Dia adalah ketua Action Aviation, sebuah broker pesawat.
Harding menjadi berita utama pada tahun 2019 karena menjadi bagian dari awak pesawat yang memecahkan rekor dunia untuk pelayaran keliling dunia tercepat melalui kedua kutub.
Pada tahun 2020, Harding menjadi salah satu orang pertama yang menyelam ke Challenger Deep di Samudera Pasifik, yang diyakini secara luas sebagai titik terdalam di lautan dunia. Tahun lalu, dia membayar sejumlah uang yang dirahasiakan untuk salah satu kursi di penerbangan luar angkasa Blue Origin
Dia juga menjadi bagian dari dua perjalanan pemecah rekor ke Kutub Selatan. Pada tahun 2016, dia menemani astronot Buzz Aldrin ketika dia menjadi orang tertua yang mencapai Kutub Selatan. Pada tahun 2020, dia pergi ke sana bersama putranya Giles, yang pada usia 12 tahun menjadi orang termuda yang mencapai tempat itu.
Harding adalah anggota pendiri dewan pengawas The Explorers Club, sebuah kelompok berbasis di New York yang telah terlibat dalam banyak penemuan paling bergengsi di dunia.
Sehari sebelum kapal selam Titanic hilang, Harding menulis di media sosial bahwa dia bangga ikut menjadi bagian petualangan Titanic ini.
"Bangga akhirnya mengumumkan bahwa saya bergabung dengan Ekspedisi OceanGate untuk Misi RMS TITANIC mereka sebagai spesialis misi di kapal selam yang turun ke Titanic." tulisnya.
(sym/sym)