Tragedi Kapal Selam Titan, Sutradara Titanic Ikut Buka Suara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tragedi Kapal Selam Titan, Sutradara Titanic Ikut Buka Suara

Putu Intan - detikTravel
Sabtu, 24 Jun 2023 07:39 WIB
LAS VEGAS, NV - APRIL 14:  Writer/director James Cameron of Avatar 2 speaks onstage during CinemaCon 2016 as 20th Century Fox Invites You to a Special Presentation Highlighting Its Future Release Schedule at The Colosseum at Caesars Palace during CinemaCon, the official convention of the National Association of Theatre Owners, on April 14, 2016 in Las Vegas, Nevada.  (Photo by Alberto E. Rodriguez/Getty Images for CinemaCon)
Foto: James Cameron (Alberto E. Rodriguez/Getty Images)
Jakarta -

Sutradara film Titanic, yang juga ahli kapal selam, James Cameron, sejak awal sudah khawatir dengan ekspedisi kapal selam wisata yang dilakukan OceanGate. Ia meragukan keamanannya.

Cameron mengungkapkan duka cita atas hilangnya kapal selam Titanic milik OceanGate. Sebelum kapal itu dinyatakan meledak di dalam laut, Cameron memiliki beberapa catatan terkait ekspedisi tersebut.

Cameron sudah 33 kali melihat bangkai Titanic di dasar Samudera Atlantik. Selain itu, ia juga pernah masuk ke palung terdalam di dunia yakni Palung Mariana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir The New York Times, Sabtu (24/6/2023) Cameron menyebut hilangnya lima nyawa dalam kapal itu belum pernah terjadi sepanjang pengalamannya melakukan eksplorasi laut.

"Tidak pernah ada korban jiwa pada kedalaman seperti ini dan tentu saja tidak ada ledakan," kata dia.

ADVERTISEMENT

Ia memaparkan bila kapal itu meledak, itu akan menjadi peristiwa yang sangat besar. "Seperti 10 peti dinamit meledak," ujarnya.

Pada 2012, Cameron merancang dan mengemudikan kapal selam eksperimental ke suatu wilayah di Samudera Pasifik yang disebut Challenger Deep. Cameron belum meminta sertifikasi keselamatan kapal dari organisasi di industri maritim yang menyediakan layanan tersebut ke banyak perusahaan.

"Kami melakukannya dengan sadar karena kapal itu eksperimental dan misinya ilmiah," ujar dia.

"Saya tidak akan pernah merancang kendaraan untuk membawa penumpang dan tidak memiliki sertifikasi," ujarnya lagi.

Lebih lanjut, ia mengkritik keras CEO OceanGate Stockton Rush karena mengemudikan kapal selam yang tidak pernah mendapatkan sertifikasi untuk membawa turis dengan aman. Dia mencatat Rush menyebut sertifikasi sebagai penghalang inovasi.

"Pada prinsipnya saya setuju. Tapi Anda tidak bisa mengambil sikap itu ketika Anda menempatkan pelanggan yang membayar ke dalam kapal selam Anda. Ketika Anda memiliki tamu yang tidak bersalah yang mempercayai Anda dan pernyataan Anda tentang keselamatan kendaraan," kata Cameron.

Cameron menyebut ada kelemahan dalam desain kapal selam dan kemungkinan tanda peringatan bagi penumpangnya. Cameron mengutip konstruksi kapal selam ini terbuat dari komposit serat karbon.

Bahan ini digunakan secara luas dalam industri kedirgantaraan karena beratnya jauh lebih ringan daripada baja atau alumunium. Namun bahan ini lebih kuat dan kaku.

"Masalahnya komposit serat karbon tidak memiliki kekuatan dalam kompresi yang terjadi saat kendaraan bawah laut terjun lebih dalam dan menghadapi peningkatan tekanan air. Ini tidak didesain untuk itu," katanya.

Selanjutnya, OceanGate menggunakan sensor di lambung kapal selam untuk menilai status lambung komposit serat karbon. Dalam materi promosinya, OceanGate menunjuk ke sensor sebagai fitur inovatif untuk pemantauan kesehatan lambung.

Awal tahun ini, seorang pakar akademik menggambarkan sistem tersebut memberikan kapten kapal cukup waktu untuk menghentikan penurunan dan kembali ke permukaan dengan aman.

Berbeda dengan pendapat perusahaan, Cameron malah melihat sistem ini adalah peringatan yang memberitahu kapten kapal bahwa lambung sedang bersiap untuk meledak.

Cameron mengatakan jaringan sensor pada lambung kapal selam adalah solusi yang tidak memadai untuk desain yang dilihatnya cacat secara intrinsik.

"Ini tidak seperti lampu yang menyala saat oli di mobil Anda hampir habis," katanya tentang jaringan sensor lambung kapal.

"Ini berbeda," dia menegaskan.




(pin/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads