Tinggal beberapa hari lagi, jemaah haji khusus PT Arminareka Perdana akan meninggalkan Makkah menuju Mina. Jemaah mengikuti manasik haji yang terakhir kalinya di hotel transit.
Manasik kali ini dipimpin langsung oleh Komisaris Darnelly Guril yang akrab disapa Bunda Guril. Bunda Guril menjelaskan sisi teknis perpindahan jemaah dari hotel transit menuju Mina Arafah dan Muzdalifah.
Jemaah Armina akan mulai bergerak ke Mina pada hari Senin 26 Juni atau 8 Dzulhijjah untuk melaksanakan Tarwiyah. Kemudian keesokan harinya 9 Dzulhijjah 144 H berangkat ke padang Arafah untuk mengikuti Wukuf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wukuf akan dimulai dari usai Dzuhur. Jemaah akan mengikuti doa dan khutbah Arafah bersama-sama sampai waktu Ashar. Di waktu Ashar ini, jemaah dipersilakan untuk berdoa masing-masing.
Di waktu Maghrib jemaah akan kembali berdoa bersama-sama, kemudian sekitar pukul 20.00 waktu Arab Saudi bergerak menuju Mazdalifah untuk mabit atau menginap semalam.
Pada 10 Dzulhijjah, jemaah bergerak menuju Makkah untuk melakukan tawaf ifadah, Sa'i dan Tahalul. Kemudian sehabis itu melakukan Salat Subuh dan Salat Idul Adha di Masjidil Haram. Setelah sarapan jemaah akan kembali menuju tenda di Mina untuk melontar jumrah Aqabah.
Tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah, jemaah melempar tiga jumrah yakni Ula, Wustha, dan Aqabah. Lalu tanggal 13 Dzuhijjah kembali melempar tiga jumrah yakni Ula, Wustha, dan Aqabah, dan kembali ke hotel transit.
"Mudahan-mudahan ini betul kita pahami, sehingga apa tujuan kita menjadi haji mabrur bisa tercapai," ujar Bunda Guril.
Bunda Guril juga meminta jemaah untuk menjaga kebersihan saat di tenda Mina, dan sabar antre di toilet. "Kalau di toilet nggak usah cuci baju ya, kasihan yang lain antre," ujarnya sambil tertawa.
"Kalau ada nenek-nenek boleh dipersilakan lebih dulu," ujarnya.
Sedangkan untuk prosesi haji disampaikan oleh Ustad Dave Ariant Yusuf atau Ustad Uday. Ustad Uday meminta jemaah melakukan jumrah dengan sabar dan cermat.
"Kalau melempar jumrah, usahakan badan menempel ke tepi jumrah, sehingga melempar batunya bisa pas dan membaca takbir. Kalau tidak pas harus diulang kembali," ujarnya.
Ustad Uday juga meminta jemaah tidak lebay dalam melempar batu jumrah, sambil memperlihatkan beberapa video lucu jemaah saat melempar jumrah. Ada jemaah yang sambil berputar-putar saat melempar, ada juga jemaah yang melempar dengan awalan cukup jauh yang bikin askar tersenyum.
(wkn/msl)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk