Suleman di Antara Ketakutan dan Ambisi Pecahkan Rekor di Kedalaman Laut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Suleman di Antara Ketakutan dan Ambisi Pecahkan Rekor di Kedalaman Laut

Weka Kanaka - detikTravel
Senin, 26 Jun 2023 17:19 WIB
FILE - This undated photo provided by Engro Corporation Limited shows Suleman Dawood. The missing submersible Titan imploded near the wreckage of the Titanic, killing all five people, Shahzada Dawood, Suleman Dawood, Paul-Henry Nargeolet, Stockton Rush, and Hamish Harding, the U.S. Coast Guard announced, Thursday, June 22, 2023. (Engro Corporation Limited via AP)
Suleman Dawood, penumpang termuda di ekspedisi OceanGate yang meninggal. (Engro Corporation Limited via AP)
Jakarta -

Penumpang termuda di kapal Titan sempat ragu untuk turut menjelajahi bangkai kapal Titanic. Tetapi, ambisi mencetak rekor dan membahagiakan ayahnya membalikkannya.

Suleman Dawood (19) merupakan salah satu korban dari peristiwa ekspedisi kapal selam ke reruntuhan Titanic yang dijalankan oleh OceanGate. Dia menjadi penumpang termuda.

Suleman turut menjelajah karena diajak oleh sang ayah, Shahzada Dawood, yang seorang pengusaha sukses Pakistan.

Pada awalnya, Suleman disebut diterpa dilema ketika ingin pergi. Menurut sang bibi, Azmeh Dawood, Suleman sempat merasa belum siap untuk ekspedisi ekstrem tersebut. Namun keinginannya yang ingin menemani ayahnya yang berambisi dengan Titanic, membuat ia tetap ikut dalam kapal Titan OceanGate.

"Dia tidak terlalu siap untuk (perjalanan) itu, tapi merasa terdorong untuk menyenangkan ayahnya, yang sangat bersemangat dengan kapal yang karam pada tahun 1912 itu," kata Azmeh, seperti dikutip dari Daily Mail.

Azmeh juga mengatakan bahwa momen hari Ayah juga turut menguatkan keinginan Suleman untuk berangkat.

Namun ternyata, rencana awalnya bukanlah Suleman yang berangkat dalam ekspedisi tersebut, melainkan istri Shahzada, Christine Dawood yang masuk daftar penumpang.

Rencana ekspedisi ke bangkai Titan dengan kapal selam sepanjang 7 meter oleh Shahzada dan Christine sempat dibatalkan dan dijadwalkan ulang akibat pandemi COVID-19. Hingga akhirnya, ia memberikan kuota ekspedisi tersebut kepada anaknya, Suleman, yang berangkat pada Minggu (18/6).

"Saya mundur dan memberi mereka ruang untuk mengatur (Suleman), karena dia benar-benar ingin pergi. Dia memiliki kegembiraan seperti anak kecil," kata Christine kepada BBC.

Ia menyebut bahwa awalnya ia sangat senang karena suami dan anaknya telah menantikan ekspedisi tersebut sejak lama. Selain itu, dia juga bercerita bahwa bagi Sulaeman ini adalah momen yang dinantikan.

Hal tersebut karena Suleman membawa ambisi, yakni ingin memecahkan rekor bermain rubik di kedalaman 3.700 meter di bawah laut.

"Dia berkata, 'Saya akan memecahkan kubus rubik 3.700 meter di bawah laut di Titanic'," dia bercerita.

Namun nahas, firasat buruk yang dipikirkan Suleman benar, ia tidak sempat menuntaskan ambisinya untuk memecahkan rekor bermain rubik di kedalaman 3.700 meter di bawah laut. Bahkan, sayangnya ia bersama empat penumpang lainnya di kapal dinyatakan tewas. Setelah dinyatakan kapal tersebut meledak di dalam laut dan ditemukannya puing-puing dari kapal selam tersebut.

Atas kejadian yang menyedihkan tersebut, Christine merasa sangat terpukul. Namun, ia mengatakan bahwa dia serta putrinya akan mencoba belajar menyelesaikan rubik untuk menghormatinya. Ia juga berniat untuk meneruskan pekerjaan suaminya yang telah meninggal.




(wkn/fem)

Hide Ads