Ketakutan Suleman Dawood yang Jadi Kenyataan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ketakutan Suleman Dawood yang Jadi Kenyataan

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 23 Jun 2023 21:05 WIB
Vice-Chairman of Engro Corporation Limited Shahzada Dawood, who is said to be among the passengers onboard the submarine that went missing on trip to the Titanic wreckage is seen with his son Suleman Dawood in this undated handout picture. Courtesy of Engro Corporation Limited/via REUTERS  THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. NO RESALES. NO ARCHIVES
Foto: Suleman Dawood dan sang ayah, Shahzada Dawood (via REUTERS/ENGRO CORPORATION LIMITED)
Karachi -

Suleman Dawood (19), salah satu korban meninggal kapal selam wisata Titan, merasa sangat ketakutan sebelum ikut pergi melihat bangkai kapal Titanic bersama sang Ayah.

Suleman Dawood adalah peserta termuda dari ekspedisi OceanGate yang membawa 5 wisatawan untuk berwisata melihat bangkai kapal Titanic di dasar samudera Atlantik dengan menggunakan kapal selam Titan. Usia Suleman baru menginjak 19 tahun.

Suleman diajak pergi berwisata melihat bangkai kapal Titanic oleh sang ayah, Shahzada Dawood seorang pengusaha sukses dari Pakistan. Pihak keluarga mengungkapkan, sebelum Suleman pergi, dia sudah merasa ketakutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah ini disampaikan oleh sang bibi yang bernama Azmeh Dawood. Menurut Azmeh, Suleman merasa dirinya belum siap untuk mengikuti misi 'kamikaze' tersebut dan merasa sangat ketakutan.

"Saya memikirkan Suleman. Dia masih berusia 19 tahun. Di sana, mungkin sedang kesulitan untuk bernafas," ujar Azmeh, seperti dikutip dari NBC News, Jumat (23/6/2023).

ADVERTISEMENT

Namun, Suleman memilih untuk tetap melakukan misi itu demi membahagiakan sang ayah di Hari Ayah, tepat di hari mereka meluncur ke samudra Atlantik Utara, pada hari Minggu (18/6/2023), seperti dikutip dari Daily Mail.

"Dia tidak terlalu siap untuk (perjalanan) itu, tapi merasa terdorong untuk menyenangkan ayahnya, yang sangat bersemangat dengan kapal yang karam pada tahun 1912 itu," imbuh Azmeh.

Azmeh mengatakan dirinya terkadang sulit bernapas gara-gara memikirkan nasib Shahzada dan Suleman Dawood yang berada di kapal selam itu.

"Saya merasa tidak percaya. Ini situasi yang tidak nyata," lanjutnya sambil menangis.

Sementara itu, salah satu rekan Shahzada Dawood menyebut, pria itu sebenarnya tidak mengerti betul bahaya yang menyertai misi tersebut. Shahzada yang dia kenal, bukanlah seorang risk taker.

"Saya pikir, dia melihat misi ini sebagai petualangan yang luar biasa. Saya yakin, dia melihat ini sebagai sesuatu yang luar biasa untuk dia bagikan dengan putranya. Saya juga yakin, dia tidak akan mengajak putranya naik kapal selam itu jika dia merasa, kamu tahu, ada sesuatu yang bahaya dan serius," ungkap Bill Diamond, CEO dari SETI Institute.

Shahzada Dawood sendiri seorang pengusaha sukses yang bergerak di bidang agrikultur, petrokimia hingga infrastruktur komunikasi. Kantornya berbasis di Karachi, Pakistan.

Shahzada juga merupakan dewan penasehat SETI Institute, dimana Bill menjadi CEO-nya. SETI Institue bergerak di bidang ilmu pengetahuan dan fokus untuk mencari kehidupan dan kecerdasan di luar angkasa.




(wsw/wsw)

Hide Ads