Pemandangan sawah di Ubud, Bali rupanya bukan satu-satunya yang digunakan dalam video promosi wisata Filipina. Ada juga pemandangan dari Brasil hingga UEA.
Tim pemeriksa fakta dari AFP menyebut video pemandangan dari Brasil, Indonesia, Swiss, hingga Uni Emirat Arab (UEA). Video-video yang digunakan itu juga tidak direkam sendiri melainkan menggunakan stok video yang beredar di situs penyedia video.
Misalnya, video sawah terasering yang lokasinya di Ubud, Bali diambil dari situs Pond5. Kemudian, video gundukan pasir diambil dari situs Videvo. Gundukan itu berada di Combuco yang terletak di timur laut Brasil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video lain yang menunjukkan nelayan melempar jala juga diduga bukan berasal dari Filipina. Hal itu tampak dari topi yang digunakan tidak familiar bagi orang Filipina. Sementara, video pengendara yang menyetir mobil melewati gurun rupanya berlokasi di UEA.
Sebelumnya, beredarnya video promosi wisata Filipina menimbulkan kontroversi lantaran sejumlah adegan memperlihatkan pemandangan yang bukan berada di Filipina. Dugaan itu diungkapkan oleh blogger Filipina, Sass Rogando Sasot, yang kemudian diselidiki lebih lanjut oleh AFP.
Agensi periklanan DDB Filipina merupakan pihak yang bertanggungjawab dalam penggarapan video itu. Video bertajuk Love The Philippines itu dibuat dengan menelan biaya sekitar Rp 13,5 miliar. Video ini pertama kali tayang pada 27 Juni 2023.
Karena kontroversi ini, DDB meminta maaf. Mereka menyebut hal ini sebagai kelalaian pengawasan dari pihak agensi.
"Proses penyaringan dan persetujuan yang tepat seharusnya dilakukan dengan ketat," kata DDB dalam sebuah pernyataan.
"Penggunaan rekaman dari negara asing dalam kampanye mempromosikan Filipina sangat tidak tepat dan bertentangan dengan tujuan Kementerian Pariwisata," sambungnya.
Video itu sudah dihapus dari Facebook. Hingga kini, Kementerian Pariwisata Filipina masih melakukan penyelidikan terkait kesalahan tersebut.
Simak Video 'Ini Video Pariwisata Filipina yang Tampilkan Alam Indonesia':
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!