Video Wisata Filipina Seharga Rp 13,5 M, Comot Alam RI, Dihapus

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Video Wisata Filipina Seharga Rp 13,5 M, Comot Alam RI, Dihapus

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 03 Jul 2023 13:27 WIB
Dok. screenshot YouTube DOT Region 10
Video promosi wisata Filipina (Foto: Dok. screenshot YouTube DOT Region 10)
Jakarta -

Video promosi pariwisata Filipina jadi sorotan dunia. Proyek bernilai belasan miliar itu mengambil lanskap negara lain dan kini sudah dihapus dari media sosial pemerintah.

Dilansir AFP, Senin (3/7/2023), departemen pariwisata mengumumkan pada Sabtu malam bahwa mereka sedang menyelidiki DDB (agensi pembuat video promosi) karena menyertakan materi tidak asli Filipina. Video itu kemudian dihapus dari halaman Facebook-nya.

Pejabat pariwisata Filipina dibuat musam mukanya. Itu setelah DDB membuat kesalahan dengan menggunakan stock shot dari negara lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, agen periklanan DDB Filipina meminta maaf atas gambar yang sangat tidak pantas, mengakui kesalahannya, karena memasukkan materi video sawah terasering di Indonesia dan bukit pasir di Brasil.

Agensi itu berada di balik video untuk kampanye pariwisata "Love The Philippines" senilai USD 900.000 atau setara Rp 13,5 miliar yang diluncurkan pemerintah pada 27 Juni. Slogan baru itu menggantikan "It's More Fun in the Philippines".

ADVERTISEMENT

Blogger populer Filipina, Sass Rogando Sasot, telah mengunggah di Facebook bahwa beberapa gambar dalam video kampanye berasal dari negara lain.

Analisis oleh tim cek fakta AFP mengonfirmasi bahwa video tersebut menunjukkan lokasi di Brasil, Indonesia, Swiss, dan Uni Emirat Arab.

DDB meminta maaf pada hari Minggu karena menggunakan rekaman stok asing. Mereka menggambarkannya sebagai pengawasan yang tidak menguntungkan dari pihak agensi.

"Proses penyaringan dan persetujuan yang tepat seharusnya dilakukan dengan ketat," kata DDB dalam sebuah pernyataan.

"Penggunaan rekaman stok asing dalam kampanye mempromosikan Filipina sangat tidak tepat, dan bertentangan dengan tujuan DOT (departemen pariwisata)."

"Video itu diproduksi dengan biaya sendiri," kata DDB.




(msl/fem)

Hide Ads