Video promosi pariwisata Filipina tengah menjadi sorotan. Itu karena karya dengan pembuatan lebih dari Rp 13,5 miliar malah mempromosikan beberapa negara berbeda, termasuk Indonesia.
Dilansir AFP, Senin (3/7/2023), departemen pariwisata Filipina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah berulang kali meminta konfirmasi dari DDB (agensi pembuat video promosi) mengenai orisinalitas dan kepemilikan semua materi yang terkandung di dalamnya.
"Dalam semua kesempatan ini, DDB berulang kali meyakinkan DOT (departemen pariwisata) bahwa orisinalitas dan kepemilikan semua materi sudah beres," kata kementerian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hasilnya di luar perkiraan. Beberapa gambar yang digunakan dalam video promosi dapat ditemukan di situs web penyedia rekaman.
Misalnya, cuplikan sawah ada di Pond5 dapat diidentifikasi bahwa lokasinya berada di Ubud, Bali Indonesia. Lalu, video bidikan udara bukit pasir berlokasi di Cumbuco, timur laut Brasil.
Rekaman lain menunjukkan seorang nelayan menebarkan jaring sambil mengenakan topi yang tidak biasa dipakai di Filipina dan seseorang mengendarai kereta di atas bukit pasir di Uni Emirat Arab.
Menteri Pariwisata, Christina Frasco, mengatakan kepada media lokal pada pekan lalu bahwa kampanye branding barunya menelan biaya 49 juta peso atau setara Rp 13,5 miliar.
Frasco mengatakan kementerian melakukan survei global yang menemukan bahwa, di era pasca pandemi, wisatawan menginginkan interaksi otentik dengan masyarakat. Slogan baru menggantikan "It's More Fun in the Philippines".
Pariwisata adalah industri utama di Filipina, yang menawarkan tempat menyelam dan pantai pasir putih. Tapi, negara ini masih tertinggal karena infrastruktur yang buruk dan biaya perjalanan yang tinggi.
Ada 2,7 juta turis masuk ke Filipina pada tahun lalu, turun 68 persen dari tingkat pra-pandemi pada 2019, menurut data Organisasi Pariwisata Dunia PBB.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan