'Manusia Jawa', Artefak Berharga yang Belum Dapat Dipulangkan Belanda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

'Manusia Jawa', Artefak Berharga yang Belum Dapat Dipulangkan Belanda

Weka Kanaka - detikTravel
Selasa, 11 Jul 2023 17:33 WIB
Mengapa Manusia Jawa belum bisa pulang ke Indonesia?
Ilustrasi Manusia Jawa. (BBC World)
Jakarta -

Ratusan artefak Indonesia akan dikembalikan oleh Belanda. Namun ada satu yang sangat berharga dan belum dijanjikan kapan kepulangannya.

Artefak tersebut adalah kerangka 'Java Man' atau 'Manusia Jawa'. Fosil manusia tertua ini ditemukan oleh paleoantropolog Belanda, Eugène Dubois di Sangiran, Jawa Tengah pada 1891 hingga 1892.

Dilansir BBC Indonesia, Selasa (11/7/2023), padahal pemerintah Indonesia sudah mendesak agar objek bersejarah tersebut dikembalikan ke Indonesia sejak 1975.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, kerangka itu dipajang di Pusat Keanekaragaman Hayati Naturalis di Leiden dan dianggap sebagai penemuan berharga bagi peta evolusi manusia.

Sayangnya, koleksi hasil ekskavasi Eugène Dubois memang belum disertakan ke dalam daftar benda-benda bersejarah yang akan dikembalikan oleh pemerintah Belanda kepada Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Koleksi Dubois sangat banyak dan membutuhkan waktu lebih lama untuk diteliti sebelum saran dikirim ke Sekretaris Negara Kebudayaan Gunay Uslu," ujar Wakil Kepala Bidang Budaya dan Komunikasi Kedutaan Besar Belanda, Jaef de Boer, Senin (10/7).

Ia menyebut hal itu disertai konsultasi baik dengan tim Belanda maupun komite repatriasi Indonesia, serta Museum naturalis yang juga menyimpan sisa-sisa peninggalan Manusia Jawa.

Fosil Manusia Jawa adalah salah satu artefak yang masuk dalam daftar prioritas tim repatriasi.

"Semua pemangku kepentingan kita ajak bicara untuk menyusun daftar benda-benda yang perlu mendapatkan prioritas dan Java Man termasuk di dalamnya," ungkap Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, setelah mendarat di Amsterdam untuk menandatangai serah terima pengembalian 472 artefak bersejarah milik Indonesia.

Hilmar menyebut pihaknya akan berkunjung ke Museum Naturalis untuk bertemu dan membicarakan beberapa alternatif Manusia Jawa serta potensi untuk dipulangkan.

Sebelumnya, pemerintah Belanda akan menyerahkan ratusan artefak budaya kembali ke Indonesia dan Sri Lanka. Khusus untuk artefak Indonesia, jumlahnya diperkirakan mencapai 472 benda.

Alasan Fosil Manusia Jawa belum dapat dipulangkan?

Mungkin banyak yang menyayangkan bahwa artefak berharga asal Indonesia ini belum dapat dipulangkan. Jaef de Boer berdalih karena pihaknya butuh waktu lebih lama untuk mengkurasi koleksi berisi ribuan objek bersejarah tersebut. Sehingga sampai saat ini proses pengembalian Manusia Jawa masih dalam proses.

Hal itu yang membuat pemerintah Belanda belum dapat memastikan kapan Manusia Jawa dan artefak hasil ekskavakasi Dubois lainnya.


Mengenal Manusia Jawa

Dosen arkeologi Universitas Indonesia, Dr. Cecep Eka Permana, menyebut bahwa Manusia Jawa adalah bukti pertama ditemukannya fosil manusia purba di Pulau Jawa.

Fosil tersebut berhasil ditemukan Eugene Dubois pada 1890-an. Dubois melakukan eskavasi di daerah hutan dan gua untuk mencari bukti peninggalan yang menunjukkan 'missing link' atau mata rantai penghubung dalam teori evolusi yang dicetuskan Darwin.

"Kalau menurut teori evolusi antara kera dan manusia, itu mestinya (manusia purba tinggal) di daerah hutan belantara kan, makanya di apilih Sumatra waktu itu," ucap Cecep.

Namun karena tidak menemukan di Sumatra, Dubois beralih ke Pulau Jawa dan berhasil menemukannya.

"Dia menemukan itu (Manusia Jawa) di daerah Prinil, di Sangiran, dan menemukan (sisa-sisa) tengkorak dan paha, tulang paha. Dalam identifikasinya, dia menunjukkan bahwa bentuk tengkoraknya sudah peralihan, antara ada separuh dalam bentuk kera tapi juga seperti manusia," tutur Cecep.

Sejak keberhasilan Dubois, mengundang banyak arkeolog dan paleontolog yang awalnya menggali di sekitaran Afrika untuk datang ke Indonesia.

"Ini sesuatu yang luar biasa dan membanggakan untuk mereka saat itu. Dan itu diakui oleh dunia," ujarnya.

Cecep mengatakan penemuan Manusia Jawa adalah titik permulaan pengembangan riset manusia purba di Indonesia.




(wkn/wkn)

Hide Ads