Tindakan tegas diambil oleh pemerintah India. 3 Petugas Departemen Kereta Api India ditangkap buntut kecelakaan maut yang menewaskan 275 orang pada Juni lalu.
Kecelakaan yang terjadi di wilayah timur Odisha itu tercatat sebagai salah satu kecelakaan kereta terparah dalam sejarah India. Perdana Menteri Narendra Modi pun menegaskan bakal menghukum mereka yang bersalah.
"Kita tidak bisa menghidupkan kembali mereka yang telah meninggal dunia. Tetapi pemerintah bersama keluarga yang ditinggalkan," ujar Modi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insiden ini merupakan hal serius bagi pemerintah. Siapa pun yang bersalah akan dihukum seberat-beratnya," katanya menambahkan.
Sebagai tindak lanjut investigasi ini, CNN melaporkan, Biro Investigasi India (CBI) menyatakan mereka menangkap tiga petugas Departemen Kerta Api pada Jumat (7/7) waktu setempat.
Kecelakaan itu sendiri diduga terjadi karena kegagalan sinyal lalu lintas. Penyebabnya mungkin malfungsi teknis atau kesalahan manusia.
Menteri Bagian Kereta Api India Ashwini Vaishnaw mengatakan, kecelakaan ini terjadi karena "perubahan di interlocking elektronik" dan investgasi akan menunjukkan "siapa yang bertanggungjawab" terhadap hal itu.
Menurut pejabat senior perkeretaapian India, kecelakaan itu terjadi ketika Coromandel Express, kereta berkecepatan tinggi yang berangkat dari Kolkata ke Chennai, dialihkan ke jalur melingkar dan menabrak kereta barang berat yang berhenti di stasiun kereta Bahanaga Bazar.
Gerbongnya tergelincir ke jalur yang berlawanan sehingga ditabrak oleh kereta berkecepatan tinggi yang melaju, Howrah Express, yang berangkat dari Bangalore.
Kecelakaan ini diperparah oleh kecepatan tinggi kereta api yang mencapai 120 km/jam dan beban berat yang dibawa kereta barang.
Jaringan kereta api India merupakan salah satu yang terbesar di dunia dan telah dibangun lebih dari 160 tahun yang lalu.
Jaringan tersebut mengoperasikan 11 ribu kereta api setiap hari dengan jarak tempuh lebih dari 107.826 km.
--------
Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol