Pantai Kuta tak hanya dimiliki Pulau Bali. Di Pulau Lombok ada juga Pantai Kuta Mandalika yang viral gegara kasus kakek-kakek mesum yang rekam payudara bule.
Pantai Kuta Mandalika tak kalah menarik dibanding Pantai Kuta Bali. Jika Pantai Kuta Bali menyuguhkan keramaian ala perkotaan, sedangkan Kuta Mandalika menawarkan sebaliknya, yakni nuansa ketenangan.
Pantai Kuta Mandalika, masuk dalam wilayah Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Tak hanya menyuguhkan pemandangan alam, tapi pantai ini juga menyimpan legenda setempat.
Berikut Fakta-fakta Pantai Kuta Mandalika:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memiliki garis pantai panjang nan indah
Pantai Kuta Mandalika terletak di selatan Pulau Lombok. Pantai ini punya hamparan pasir putih luas yang memanjakan mata. Pantai ini punya garis pantai sepanjang 7,2 kilometer.
Selain itu pesona lautnya juga indah, banyak terumbu karang serta deburan ombak yang tak riuh membuat nuansa tenang begitu terasa.
Legenda di balik nama Mandalika
Disebut Pantai Kuta Mandalika karena pada sisi barat pantai terdapat bukit yang dinamai Bukit Mandalika. Konon, nama Mandalika diangkat dari cerita rakyat yang mengisahkan seorang putri yang melompat dari bukit ini menuju ke laut.
Putri Mandalika terkenal dengan kecantikannya. Karena hal tersebut, membuat banyak pangeran tertarik dengannya. Tapi Putri Mandalika disebut memilih menghindari kejaran seorang pangeran yang ingin meminangnya. Alhasil ia memilih untuk menceburkan diri ke laut.
Masyarakat setempat mempercayai bahwa Putri Mandalika yang menceburkan diri ke laut menjelma menjadi cacing laut yang dinamakan Nyale. Pada momen tertentu, akan banyak cacing Nyale yang muncul ke permukaan.
Festival menangkap cacing Nyale
Munculnya cacing Nyale jadi suatu yang menarik. Bahkan ada festival yang digelar untuk menghormati cacing Nyale, yakni Festival Bau Nyale yang digelar setahun sekali. Festival ini dapat dilakukan oleh masyarakat local maupun wisatawan.
Mengutip Antara, Kamis (13/7/2023), Bau Nyale berasal dari Suku Sasak di Lombok Selatan. 'Bau' dalam Bahasa setempat artinya menangkap, sementara 'Nyale' adalah sejenis cacing laut berwarna-warni yang muncul setahun sekali.
Selama Festival Bau Nyale, masyarakat berburu cacing warna-warni tersebut pada malam atau dini hari, sebelum matahari terbit. Tak jarang dari mereka menginap di sekitar pantai untuk berburu selama beberapa hari.
Cacing berwarna-warni ini akan diolah menjadi ragam hidangan oleh masyarakat. Hal itu diyakini sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Putri Mandalika.
Dekat Sirkuit Mandalika
Saat ini, daya tarik Pantai Kuta Mandalika dilengkapi dengan adanya Sirkuit Mandalika yang jaraknya hanya sekitar 3-4 kilometer dari bibir pantai.
Sirkuit Mandalika adalah sirkuit internasional yang dimiliki oleh Indonesia. Sirkuit Mandalika sendiri menjadi arena bagi para pembalap MotoGP sejak tahun 2022. Selain itu, sirkuit ini juga sempat menjadi arena bagi pembalap kelas Superbike.
(wkn/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol