Kecelakaan helikopter wisata di Gunung Everest menjadi duka bagi Nepal. Nepal pun berbenah dan memberikan kebijakan baru.
Dilansir dari NDTV, regulator aviasi Nepal telah melarang helikopter melakukan penerbangan tidak penting. Kebijakan itu berlaku untuk tur helikopter berwisata menikmati Gunung Everest.
Penerbangan itu dianggap tidak penting dan ditangguhkan selama dua bulan ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penerbangan non-essensial seperti penerbangan gunung, operasi muatan eksternal (sling flight dan tabur bunga dengan helikopter akan dibatasi hingga September," kata Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN) dalam sebuah unggahan di Twitter.
Kecelakaan helikopter wisata itu terjadi pada Selasa (11/7). Tur helikopter itu dioperasikan oleh Manang Air.
Helikopter itu membawa lima turis Meksiko, yaitu Sifuentes G Fernando (95), Sifuentes Rincon Ismail (98), Sifuentes Gongalez Abril (72), Gongalez Olacio Luz (65) dan Sifuentes G. Maria Jese (52). Penerbangan ini dipimpin oleh Kapten Chet Bahadur Gurung.
Kecelakaan itu terjadi di tengah musim hujan yang berlangsung dari Juni-September. Komite investigasi telah dibentuk untuk mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut.
Menurut seorang sherpa yang ikut dalam pencarian korban, helikopter diduga menabrak pohon lalu meledak ke tanah. Semua jasad korban hancur.
"Itu sangat mengerikan," kata dia.
Kecelakaan udara terburuk ketiga di Nepal dalam 30 tahun terakhir baru saja terjadi pada Januari lalu. Sebuah pesawat jatuh di dekat kota wisata Phokara dan menewaskan 71 jiwa.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda