Kebun Binatang Toronto melarang turis menunjukkan video dari ponsel kepada gorila. Sebab, video ini bisa berdampak negatif bagi primata itu.
Dilansir dari New York Post, Jumat (14/7/2023) sejumlah video yang dipertontonkan pengunjung dapat berdampak pada gorila berupa perasaan kecewa hingga menjadi kecanduan. Hal ini dikhawatirkan dapat merubah perilaku gorila dalam jangka panjang.
"Kami hanya ingin gorilla dapat menjadi seperti gorila," kata Pengawas Perilaku Peternakan Hollie Ross.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan ketika pengunjung datang ke kebun binatang, kami ingin mereka dapat melihat gorila dalam keadaan yang sangat alami dan apa yang akan mereka lakukan secara alami untuk dapat terhubung dengan mereka pada level itu," dia menambahkan.
Saat ini, Kebun Binatang Toronto memasang sejumlah penanda yang meminta pengunjung untuk tidak menunjukkan video atau foto apapun kepada satwa tersebut. Pada penanda itu tertulis, beberapa konten dapat mengganggu dan mempengaruhi hubungan dan perilaku mereka (gorila) dalam keluarga.
Salah satu gorila di Kebun Binatang Toronto bernama Nassir menjadi salah satu gorila yang rentan terhadap video ini. Memasuki usia puber, Nassir cenderung mudah kecanduan menonton video.
"Nassir benar-benar lambang seorang remaja, terpesona oleh video dan menatap layar akan mendominasi hidupnya jika dia ingin seperti itu," kata perwakilan kebun binatang.
Sementara itu, Ross menjelaskan bahwa sebagian besar video yang Nassir tonton merupakan video hewan lain. Ross berharap Nassir lebih banyak bergaul dengan sesama gorila alih-alih terus menonton video.
"Tapi menurutku yang paling penting adalah dia bisa bergaul dengan saudaranya dan menjadi gorila," ujarnya.
Kebun Binatang Toronto sebenarnya belum melihat adanya perubahan signifikan dari perilaku gorila dari menonton video. Mereka mengkhawatirkan kemungkinan yang bisa saja terjadi.
Para pengunjung memang dilarang memamerkan video Tiktok atau Youtube pada gorila. Namun kebun binatang itu tetap memutarkan video untuk para gorila dengan catatan video itu tak berdampak buruk.
"Kami hanya ingin memastikan bahwa kami mengetahui isinya. Sama seperti mengelola akun untuk anak, Anda ingin memastikan bahwa kontrol orang tua aktif, dan Anda dapat mengontrol konten apa yang mereka lihat," kata Ross.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol