Kabupaten Bekasi mempunyai Alun-alun Edu Forest atau Alun-alun Setu. Warga menjamin tempat itu aman, para pembeli juga tidak akan digetok harga penjual di sana.
Alun-alun baru yang dibangun di Desa Taman Sari, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu terdampak. Warga Taman Sari Kecamatan Setu merasakan imbas perbaikan ekonomi dengan adanya alun-alun itu.
Berbeda dengan alun-alun pada umumnya yang terletak di pusat kota, Alun-alun Edu Forest terletak di sebuah desa dan lokasinya cukup jauh dari keramaian. Kini, setelah alun-alun itu menjadi ruang publik untuk beraktivitas warga, sejumlah usaha kecil pun tumbuh di sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikTravel berbincang dengan salah satu warga setempat yang sekaligus pengelola wahana bermain mobil anak terkait keamanan lokasi dan rute menuju Alun-alun Edu Forest. Menurut warga yang tidak ingin disebut namanya tersebut, dibukanya Alun-alun Edu Forest berpengaruh positif terhadap ekonomi. Hal itu secara tidak langsung juga memberikan keamanan di sekitaran tempat ini.
"Jalur sih aman bang, nggak ada isu begal. Semenjak ada alun-alun warga di sini tuh nggak ada yang gitu, semua sudah ada penghasilan jadi ngapain sih nakal. Kalau isu seperti itu penghasilannya kurang dasarnya kan dari perut ya, nggak mungkin nakal kalau kebutuhannya cukup," kata dia.
"Mungkin kalau orang ada, tapi kalau orang sini sih nggak ada yang nakal semenjak ada ini, sudah pada punya penghasilan," katanya.
Ia bercerita bahwa hadirnya alun-alun ini merupakan berkah tersendiri bagi warga sekitar. Karena, sebelumnya warga sekitar tidak sedikit yang mengalamo PHK karena pandemi.
"Kita mah, apa ya, bang, orang tinggal di pelosok, ada ini sudah bersyukur banget jadi ada penghasilan. Jadi, kita jaga juga ini tempat. Kita bersihkan bareng-bareng sama warga. Atau misalnya keamanan juga banyak lah CCTV mata (masyarakat yang mengamati) di sini. Kayak sering ada kunci motor atau dompet tertinggal itu bisa ditemukan lagi dan masih utuh," ujarnya.
Dia juga menjelaskan sejak alun-alun hadir, warga pun jadi aktif berjualan di sekitar alun-alun. Baik tua hingga muda memang terlihat menjajakan aneka kuliner di sini.
Dia menyadari betul salah satu cara agar alun-alun itu populer dan nyaman, pedagang juga harus ikut menjaganya. Caranya, seluruh pedagang diajak untuk tidak getok harga atau memberikan harga yang tak wajar terhadap pengunjung.
"Di sini modalnya cuman bayar parkiran doang. Jangan takut digetok lah di sini, nggak ada getok-getok gitu. Waktu itu sih sempat ada, tapi sudah sama-sama kita rembuk agar nggak ada pengunjung yang kapok untuk datang. Ya biar sama-sama nyaman dan aman lah," ujar warga tersebut.
Senada dengan itu, seorang pengunjung Candra menyebut harga jajanan dan sewa permainan di sekitar alun-alun tetap wajar.
"Harga terjangkau di sini, nggak ada yang getok sama sekali. Parkir lumrah jajan lumrah, harga standar semua. Iya benar di sini enak semua, harganya enak, suasananya enak, pedagangnya juga ramah-ramah," kata Candra.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan