Bule Stress Berkeliaran di Gianyar, Akhirnya Diamankan Satpol PP

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bule Stress Berkeliaran di Gianyar, Akhirnya Diamankan Satpol PP

Putu Krisna - detikTravel
Senin, 17 Jul 2023 11:35 WIB
Petugas satpol PP Gianyar saat mengamankan seorang WNA Irlandia yang mengalami gangguan jiwa, di Bedulu, Sabtu (15/7/2023). (istimewa)
Petugas satpol PP Gianyar saat mengamankan bule stress di Bedulu, Sabtu (15/7/2023). (istimewa)
Gianyar -

Turis bule asal Irlandia diduga mengidap gangguan jiwa berkeliaran di Gianyar. Bule stress itu pun diamankan petugas Satpol PP karena cukup meresahkan.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gianyar mengamankan seorang warga negara asing (WNA) yang diduga mengidap gangguan jiwa. Bule perempuan bernama Grayclodagh diamankan di depan Pasar Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu (15/7/2023).

"Kemarin kami amankan ODGJ bule dari Irlandia yang ngoceh di depan Pasar Bedulu. Pengamanan ini berdasarkan laporan dari Perbekel Bedulu," ungkap Kepala Satpol PP Gianyar I Made Watha, Minggu (16/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bule berusia 26 tahun itu selama ini kerap berkeliaran di jalanan. Satpol PP Gianyar kini telah mengirim bule tersebut ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali di Kabupaten Bangli. Saat diamankan, Grayclodagh tidak membawa identitas, termasuk paspor.

"Untuk menghindari hal yang tak diinginkan di masyarakat, kami sudah kirim yang bersangkutan ke RSJ Bangli. Ternyata sesampainya di RSJ, bule tersebut sudah pernah berobat dan rawat inap di sana," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain bule gila itu, Satpol PP Gianyar juga menangkap gelandangan dan pengemis (gepeng) sebanyak 26 orang. Mereka didominasi anak-anak dan ibu-ibu di tiga kecamatan, yakni Gianyar, Ubud, dan Blahbatuh.

"Satu truk semua itu, merupakan wajah-wajah lama, yang biasa datang saat musim liburan dan tamu ramai. Mereka datang berkelompok, sehingga mudah ditemukan tempat tinggal sementaranya di Gianyar," beber Watha.

Para gepeng yang mengaku berasal dari Kecamatan Kubu, Karangasem, ini dikembalikan ke daerah asalnya melalui Dinas Sosial.

"Mereka rajin datang karena banyak masyarakat yang iba, dengan ibu-ibu menggendong bayi atau anak kecil minta-minta di tempat makan, karena merasa dapat uang banyak mereka akan terus datang lagi," terangnya.


--------

Artikel ini telah naik di detikBali.




(wsw/wsw)

Hide Ads