Warga Palestina Coba Main Bola Api di Sukabumi, Boleh Juga Aksinya

Permainan tradisional bola api dari Sukabumi menarik perhatian dua warga Palestina. Mereka pun menjajal main bola api, seperti apa aksi keduanya?

Bola api atau yang lebih sering disebut bola leungeun seneu (boles) menarik minat turis mancanegara. Kali ini, Muhammed Al Kourd dan Abdul Fattah asal Palestina berkesempatan menjajal olahraga tradisional ini di Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, Kota Sukabumi.

Mereka adalah dosen dari Islamic University of Gaza dan Al Ummayah University. Mulanya, kedua warga Palestina itu hanya asyik menonton permainan bola api dengan tangan kosong dari kejauhan.

Namun, akhirnya mereka menerima bujukan dari pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana untuk ikut mencoba bermain Boles.

Tangan kedua dosen itu dibalur oleh cairan antiseptik sebelum memainkan bola api. Kemudian, pimpinan Ponpes memperagakan sendiri cara bermain boles yang benar. Bola yang terbuat dari batok kelapa itu pun dibakar.

Al Kourd dan Abdul Fattah pun bermain bersama para santri. Meski agak was-was, mereka dapat menyesuaikan diri dengan permainan tradisional tersebut. Itu merupakan momen pertama kali mereka bermain boles.

Dalam wawancara dalam bahasa Arab, Muhammed Al Kourd mengaku terkesan saat bermain boles. Terlebih, kata dia, permainan tradisional itu menyimpan makna Islam yang mendalam.

"Permainan Bola Leungeun Seneu ini adalah permainan yang melatih kekuatan, Islam membutuhkan kekuatan dan Islam membutuhkan kepada pemuda-pemudi yang menjalankan pembelajaran agama Islam," kata Al Kourd kepada awak media di Ponpes Dzikir Al Fath, Senin (17/7/2023).

Momen warga Palestina main bola api di Sukabumi. Foto: Siti Fatimah/detikJabar

Tak hanya menjajal boles, kedua warga Palestina itu juga mengunjungi Museum Prabu Siliwangi untuk melihat koleksi sejarah, termasuk benda-benda peninggalan peradaban Islam seperti sejumlah kitab suci dan koleksi istimewa rambut Nabi Muhammad SAW.

"Indonesia dan Palestina adalah saudara yang saling mencintai, Insyaallah kita akan menggali wawasan di Indonesia, di berbagai bidang yang memiliki peradaban kuno dan budaya. Di museum ini luar biasa muslim harus mengunjunginya, kami senang, kami bahagia bisa mengunjungi tempat ini," ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, KH Fajar Laksana menambahkan, pesan dalam permainan bola api ini menggambarkan manusia dapat mengendalikan hawa nafsu duniawi.

"Bola lengen seneu (boles) itu menggambarkan bagaimana kita bisa mengendalikan hawa nafsu. Hawa nafsu digambarkan dengan api, api dipermainkan itu supaya kita tidak terbakar oleh api (atau) tidak terbakar oleh hawa nafsu untuk mencapai suatu tujuan yang sudah direncanakan," kata Fajar.

-------

Artikel ini telah naik di detikJabar.

Melepas Penat dengan Permainan Tradisonal di Komunitas Bermain

Melepas Penat dengan Permainan Tradisonal di Komunitas Bermain