Begitu banyak turis asing nakal yang bertingkah di Bali. Kini tiga satgas memelototi mereka dan diharap tidak membuat risi turis baik-baik.
Pengamat pariwisata dari Universitas Udayana, I Komang Gde Bendesa, menilai tiga tim khusus yang dibentuk pemerintah daerah dan pusat untuk mengawasi orang asing di Bali tidak diperlukan.
"Secara teoritis, birokrasi layanan publik kalau berfungsi dengan bagus, dia tidak lagi membutuhkan hal-hal yang bersifat temporer (satgas)," kata Bendesa kepada detikBali, Sabtu (22/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, sekarang di dalam pariwisata, apakah (kenakalan turis) ini sebuah bencana? Kenapa butuh banyak tim dan satgas?" imbuh Bendesa.
Bikin risi
Bendesa mewanti-wanti pembentukan tiga satgas tersebut hanya menghamburkan anggaran. Oleh karena itu, ia lebih sepakat jika pemerintah dan Imigrasi memaksimalkan petugas yang bertugas secara rutin mengawasi orang-orang asing di Bali.
"(Imigrasi bergerak secara aktif dan pasif menerima laporan dari masyarakat) kalau seperti itu kan hal yang rutin. Mengaktifkan yang rutin (bertugas)," kata Bendesa.
Menurut Bendesa, banyaknya tim dan satgas yang mengawasi WNA juga berpotensi mengurangi kenyamanan turis asing jika hendak pelesiran di Bali. Sebab, para pelancong mancanegara bisa saja merasa risi dengan pengawasan berlebihan.
"Karena mereka (turis asing) akan merasa diawasi. Turis-turis yang bagus, terus diawasi. Merasa risi kan. Turis-turis yang bagus itu merasa diawasi, tidak ingin lagi datang kemari," jelasnya.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) baru saja membentuk Satuan Tugas (Satgas) Bali Becik untuk mengawasi warga negara asing (WNA) di Bali.
Sebelumnya, sudah ada dua satgas lain yang serupa, yakni Tim Satgas Tata Kelola Pariwisata dan Tim Pengawas Orang Asing (Tim Pora).
Baca artikel selengkapnya di detikBali
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol