Daftar Proyek Besar di 5 Destinasi Wisata Prioritas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Daftar Proyek Besar di 5 Destinasi Wisata Prioritas

Weka Kanaka - detikTravel
Selasa, 25 Jul 2023 16:33 WIB
The Kaldera di Toba
The Kaldera di Toba. (Istimewa)
Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan sejumlah perkembangan rencana investasi di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Danau Toba dinilai cukup tertinggal dari DPSP lainnya, sehingga perlu digenjot untuk menarik para investor.

Rencana investasi tersebut diharapkan mampu memberi dampak terhadap destinasi tersebut dan kesejahteraan masyarakat secara umum.

Danau Toba sendiri akan mendapat kucuran investasi senilai Rp 600 miliar. Investasi tersebut ditujukan untuk membangun hotel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Contoh proyek investasi pariwisata yang sedang berjalan adalah di Danau Toba dengan nilai investasi sebesar Rp 600 miliar untuk pembangunan Hotel Labersa Kaldera Resort," ujar Sandiaga Uno saat The Weekly Press Briefing, Senin (24/7/2023).

Selain itu, ia juga menginformasikan perkembangan pada DPSP lainnya, yakni Labuan Bajo. Pada destinasi satu ini, pengembangannya diarahkan agar lebih berkelanjutan.

ADVERTISEMENT

"Juga di Labuan Bajo yang mempunyai banyak sekali proyek pembangunan yang berjalan. Kita terus dorong agar konsepnya adalah pariwisata hijau," katanya.

Beberapa perusahaan seperti PT. Aqua Village Sebayur, PT. Bangun Indah Internasional, PT. Surya Cahaya Properti, Vasanta Group, PT. Bukit Bangkao Lestari, dan PT. QRPG Komodo Resort dikabarkan sedang membangun vila dan hotel berbintang di Labuan Bajo.

Sementara itu pada DPSP Likupang, akan dibangun Hotel Marriott dengan perkiraan investasi sebesar Rp 1,5 triliun di Minahasa utara. Sedangkan Kota Manado telah dibidik oleh Hotel Westin dan Vasa Hotel Manado dengan perkiraan nilai investasi masing-masing Rp 2 triliun dan Rp 1 triliun.

Untuk DPSP dengan realisasi investasi tertinggi berdasarkan data realisasi investasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun 2021-2023 Triwulan I yang diolah oleh Kemenparekraf adalah di kawasan Mandalika (Nusa Tenggara Barat). Nilai realisasinya sebesar 541,2 juta dolar AS.

Sedangkan DPSP dengan realisasi investasi terendah adalah Danau Toba (Sumatra Utara) dengan nilai realisasi sebesar 55,16 juta dolar AS.

Sementara Likupang (Sulawesi Utara) menyusul di urutan kedua dengan realisasi investasi sebesar 484,29 juta dollar AS. Disusul Borobudur dengan realisasi investasi sebesar 366,63 juta dollar AS. Dan Labuan Bajo dengan realisasi investasi sebesar 114,2 juta dollar AS sebagai urutan keempat.

"Kalau kita lihat kita mesti bekerja lebih keras lagi untuk Danau Toba agar menarik lebih banyak investasi sehingga bisa menyusul Mandalika dan Likupang yang sudah lumayan banyak menarik investasi dari dalam dan luar negeri," ujar Sandiaga.

Sandiaga menyebut Kemenparekraf terus berupaya agar kelima DPSP bisa mendapatkan peluang ekonomi yang sama rata. Pihaknya mendorong berbagai variable yang dianggap berpengaruh, seperti program diversifikasi peluang investasi, pemetaan lahan yang jelas, positioning dan tema yang unik, pemilihan pengelolaan kawasan yang berpengalaman, pematangan konsep, kemudahan konektivitas dan lain sebagainya.

"Harapan kami melalui investasi akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Investasi akan menghadirkan ekonomi yang lebih berkeadilan," ujarnya.




(wkn/wkn)

Hide Ads