Bule-bule rupanya dibuat penasaran dengan beras merah saat menghadiri Festival Jatiluwih IV. Mereka sampai memelototi penampakan beras tersebut.
Festival Jatiluwih IV di Tabanan, Bali yang digelar akhir pekan lalu tidak hanya menyajikan atraksi budaya dan hiburan semata. Sejumlah aktivitas pertanian tradisional dikemas sebagai atraksi dalam festival itu.
Semisal matekap atau membajak sawah dengan menggunakan sapi. Kemudian, tebuk lesung atau menumbuk padi pada lesung. Termasuk padi beras merah yang belum lama ini baru dipanen petani setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil bumi ini cukup membuat penasaran wisatawan asing yang berkunjung.
"Ini pertama kalinya saya melihat padi beras merah. Di negara saya tidak ada. Yang ada padi beras putih atau gandum. Bentuknya sama seperti ini," tutur Tracie.
Wisatawan asal Texas, Amerika Serikat itu terlihat penasaran dengan padi beras merah. Ia mengambil beberapa bulir padi beras merah dan mengupas kulitnya.
"Kami penasaran dengan cara memetiknya," kata Tracie dalam kunjungannya ke Jatiluwih bersama rekannya, Misti.
Tracie mengaku takjub dengan suasana hamparan sawah yang luas di Jatiluwih.
"Maksud saya, bisa melihat lahan persawahan yang luas dalam satu tempat. Spektakuler," sebut bule itu.
Festival Jatiluwih IV dibuka secara resmi oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya. Festival ini diharapkan bisa mendongkrak kembali kunjungan wisatawan ke Jatiluwih setelah pandemi COVID-19 beberapa tahun terakhir.
Menurut Plt Manajer Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih I Gede Made Alitoya Winaya, kunjungan wisatawan saat ini sudah mulai berkembang lagi.
"Periode Juni 2023 rata-rata kunjungannya sudah sembilan ratus orang per hari. Bahkan sekarang sudah tembus seribu orang. Kemarin, Jumat (21/7/2023), tercatat sekitar seribu tiga ratus orang dalam sehari," sebutnya.
Ia menyebut sebagian besar pengunjung yang datang merupakan wisatawan asing dari benua Eropa seperti Prancis, Jerman, Polandia, dan Belanda.
"Ada juga dari Asia seperti India atau Jepang," imbuhnya.
Berkaca dari grafik kunjungan tahunan, kunjungan ke Jatiluwih yang sedang meningkat ini akan mencapai puncaknya pada Agustus 2023 mendatang.
"Kami berharap Festival Jatiluwih ini bisa membuat kunjungan lebih dari 1.300 orang per hari," tuturnya.
------
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan