Dua turis asing terlibat aksi kejahatan di Bali. Mereka terekam kamera CCTV menghipnotis pegawai minimarket dan berhasil menggondol uang tunai Rp 3,5 juta.
Aksi pencurian terjadi di sebuah minimarket di Desa/Kecamatan Marga, Tabanan, Bali. Pelaku pencurian diduga dua orang warga negara asing (WNA).
Aksi kedua turis saat menghipnotis pegawai minimarket itu tersebar viral di media sosial. Polisi kini tengah mendalami dugaan peristiwa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang diduga hipnotis itu sudah dilakukan pendalaman, kebetulan kan di Marga, Tabanan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan melalui sambungan telepon.
Jansen mengatakan bahwa kasus tersebut sedang didalami oleh polsek setempat dan Polres Tabanan. Bahkan, kata Jansen, polisi membuat laporan polisi (LP) model A dalam menangani dugaan hipnotis itu.
"Kami sedang buatkan LP model A walaupun si korban merasa tidak keberatan dan tidak mau melapor. Tapi, kewajiban polisi untuk memastikan itu tidak terjadi lagi. Dan terhadap pelakunya kami sedang selidiki juga," terang Jansen.
Kronologi Aksi Hipnotis
Dugaan hipnotis itu terjadi pada Selasa (25/7/2023) sekitar pukul 20.11 Wita. Saat kejadian, meja kasir toko tersebut awalnya dijaga oleh Ni Luh Putu Helen Purnama Sari (25).
Helen mengaku nge-blank seperti dihipnotis oleh dua WNA tersebut. Ia menuturkan kedua WNA itu berhasil membawa kabur uang senilai Rp 3,5 juta dari meja kasir yang dijaganya saat itu.
"Ingat itu saya trauma," kata Helen saat dijumpai tim detikBali.
Sebelum kejadian, kondisi toko sedang ramai. Uang transaksi saat itu juga penuh dengan pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. Ia pun berinisiatif menghitung dan mengumpulkannya untuk disimpan di laci kasir pada bagian bawah.
"Sebetulnya belum sepantasnya menghitung uang. Tapi karena banyak uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu makanya saya hitung," jelas Helen.
Saat itulah, dua WNA yang ingin berbelanja datang ke toko. Menurut Helen, seorang di antaranya terlihat senyum ketika ia menghitung uang. WNA itu kemudian membeli sebungkus snack dan membayarnya menggunakan uang pecahan Rp 100 ribu.
"Saya scan. Kemudian saya berikan uang kembalian. Dia kemudian menyerahkan uang seribuan. Katanya untuk saya," ungkapnya.
WNA itu kemudian bertanya koleksi uang Indonesia. Helen mengira uang koleksi yang dimaksud adalah pecahan Rp 100 ribu keluaran terbaru. Namun, bukan itu yang dimaksud oleh WNA tersebut. WNA itu mengeluarkan dompetnya yang terlihat berisi beberapa lembar uang dolar.
"Kemudian dia mengeluarkan uang Rp 75 ribu baru. Habis itu saya blank," ujarnya.
Dibantu rekaman CCTV, Helen mencoba mengingat kejadian yang menimpanya itu. Uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu yang semula sudah dihitung dan disimpan pada laci paling bawah, ia bawa kembali ke bagian atas.
Beberapa saat kemudian, satu dari WNA itu menyentuh uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu tersebut. WNA lainnya datang membawa minuman energi dan berlalu begitu saja.
"Setelah itu baru sadar uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu yang tadinya selesai dihitung berkurang. Saya cari mereka (dua WNA itu) namun sudah tidak ada (di depan toko)," sebutnya.
Kapolsek Marga AKP I Wayan Sutha Arcana mengungkapkan polisi terus melakukan penyelidikan dan mempelajari ciri-ciri kedua pelaku.
"Tetap kami lakukan penyelidikan," tegasnya.
------
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour