Hari Harimau Dunia, India dan Bhutan Beri Kabar Bahagia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hari Harimau Dunia, India dan Bhutan Beri Kabar Bahagia

bonauli - detikTravel
Senin, 31 Jul 2023 12:01 WIB
Ilustrasi hewan karnivora
Ilustrasi harimau (Getty Images/iStockphoto/Ondrej Prosicky)
Jakarta -

Hari Harimau Internasional jatuh pada 29 Juli. Bertepatan dengan itu, dua negara ini memberi kabar bahagia terkait dengan populasi harimau.

Dilansir dari BBC, India dan Bhutan melaporkan peningkatan tajam populasi harimau liar. India mencatat total rata-rata harimau mencapai angka 3.682 ekor.

Di India, peningkatan populasi harimau mencapai sebesar 6 persen. Peningkatan itu merupakan keberhasilan besar bagi konservasi India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Upaya teladan India dalam konservasi harimau dan peningkatan jumlah harimau bukan hanya statistik tetapi bukti tekad dan komitmen bangsa," kata Menteri Persatuan Kehutanan, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Bhupender Yadav.

Secara terpisah, Bhutan juga melaporkan data serupa. Negara itu mencatat kenaikan 27 persen dari perhitungan terakhir di tahun 2015. Kini ada sekitar 131 ekor harimau.

ADVERTISEMENT

Peningkatan jumlah populasi itu juga dirayakan di Bhutan.

"Ini adalah pencapaian yang signifikan dan indikasi ekosistem yang sangat sehat," ujar Chimi Rinzin, direktur WWF Bhutan.

Survei populasi Bhutan menemukan bukti berkembang biaknya harimau di ketinggian yang berbeda. Ini menunjukkan bahwa Bhutan dapat membantu pemulihan populasi regional.

Berita dari India dan Bhutan itu disambut baik oleh dunia. Sebagai predator puncak, harimau dianggap penting untuk melestarikan sistem kompleks yang mendukung alam.

Di sisi lain, populasi harimau liar global justru turun sekitar 95 persen dalam satu abad.

Kekhawatiran ini juga merayap di India. Meski sensus harimau menunjukkan pertumbuhan populasi yang stabil, namun ada kekhawatiran tentang pertumbuhan serangan harimau di daerah konservasi.

Logikanya, semakin banyak harimau maka semakin banyak saingan mereka dalam mendapatkan sumber makanan. Ini akan membuat harimau-harimau keluar dari cagar alam dan mencari makan di desa terdekat.

Menurut data statistik, hal ini pernah terjadi. Lebih dari 100 orang tewas dalam serangan harimau di India antara 2019 dan 2021.

Bhutan juga merasakan ketakutan yang sama.

"Jika harimau ingin terus berkembang, konflik manusia-harimau harus terus ditangani," kata laporan survei harimau nasional Bhutan dan WWF.

Lebih lanjut, konflik yang meningkat ini mengakibatkan penurunan toleransi terhadap harimau dan menimbulkan ancaman signifikan bagi masyarakat lokal dan harimau itu sendiri.

"Bhutan berada di posisi yang tepat untuk menjadi juara global dalam pendekatan yang mendukung koeksistensi antara harimau dan manusia," ujar Start Chapman, pemimpin prakarsa pelestarian harimau WWF.




(bnl/fem)

Hide Ads