Melihat langsung reaktor nuklir merupakan kesempatan langka. Kabar baiknya, kamu bisa melihatnya di Bandung.
Reaktor nuklir ini terdapat di kawasan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bandung. Bagi pengunjung yang sudah berumur 17 tahun bisa masuk ke Gedung A BRIN Bandung untuk melihat reaktor nuklir dari dekat.
Namun bagi pengunjung yang usianya di bawah 17 tahun, hanya bisa melihat mock up reaktor yang dipamerkan di Ruang Pamer Gedung B BRIN Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lama ini, detikJabar berkesempatan melihat langsung reaktor nuklir yang dinamai Reaktor Triga Mark II atau Reaktor Triga 2000. Bagi yang belum pernah melihat reaktor nuklir, itu akan menjadi pengalaman luar bisa.
Sebelum masuk ke ruangan reaktor, kita akan melihat uang kendali utama yang digunakan oleh petugas saat mengoperasikan reaktor itu. Kita pun akan masuk ke reaktor hall dan menaiki tangga lalu berdiri di reaktor deck dan dapat melihat teras reaktor.
Direktur Pengelola Fasilitas Ketenaganukliran BRIN M. R. Subekti mengatakan, pengunjung yang sudah berumur 17 tahun dan diperbolehkan masuk untuk melihat reaktor dari dekat harus mengikuti SOP yang ditetapkan
"Sebelum masuk ke reaktor kita lakukan induksi keselamatan, kita jelaskan prosedur untuk mendukung keselamatan dan kemanan dan pada kondisi darurat dijelaskan juga nanti bisa mengikuti petugas yang sudah ditunjuk," kata Subekti kepada detikJabar, Jumat, 28 Juli 2023.
Subekti mengungkapkan, pengunjung yang masuk kedalam ruangan reaktor harus mengikuti induksi keselamatan yang sudah ditetapkan dan bersandar.
"Kita masuk ke (ruangan tersimpannya) reaktor sesuai induksi keselamatan dengan menggunakan peralatan yang sudah disiapkan baik itu jas, alat ukur radio aktif dan juga dilengkapi cover sepatu atau ganti sepatu dan kita bisa masuk ke reaktor dengan regulasi berumur 17 tahun sesuai yang diterbitkan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional Indonesia," tuturnya.
Pengunjung juga harus mematuhi peraturan yang ditetapkan sebelum dan saat berada didalam ruangan reaktor untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kita tidak boleh bawa peralatan seperti kamera, tapi kalau mau menggunakan kamera harus ada izin khusus, menghindari barang jatuh ke dalam teras reaktor," ujarnya.
"Bukan barangnya yang kita sayangkan tapi tidak boleh ada barang jatuh karena ada kondisi tertentu, (jika jatuh ke teras rektor) barang di situ tentu ada radiasi yang bisa mengaktifkan barang yang jatuh disitu dan jadi kerepotan," tambahnya.
Pakaian atau jas berwarna hijau yang digunakan hingga cover sepatu juga jangan dilepas selama kita berada di ruangan reaktor.
"Tidak boleh melepas perlindungan yang disiapkan untuk kita sehingga pengunjung yang berkunjung tetap terjamin keselamatannya dan kita juga harus jamin keamanan dan kenyamanan," tuturnya.
Setelah keluar dari ruangan reaktor, kita juga harus melakukan pengukuran zat radio aktif. Jangan sampai ada zat radio aktif menempel di pakaian dan tubuh kita.
"Setelah keluar kita pastikan tidak bawa zat radio aktif dari dalam, kita lakukan pengukuran zat radio aktif mengukur paparan suhu tubuh, digunakan dengan peralatan yang kami sediakan untuk pastikan pengunjung yang keluar tidak membawa zat radio aktif," terangnya.
Artikel ini sudah tayang di detikJabar.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol