Sebagian besar penumpang pesawat bakal mengisi penuh baterai ponsel sebelum terbang. Namun hal tersebut rupanya dapat menimbulkan masalah di kabin.
Dilansir dari The Sydney Morning Herald, Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat mengeluarkan peringatan kepada penumpang maskapai. Mereka mewanti-wanti penumpang agar tak mengisi baterai ponsel sampai 100 persen.
"Sebelum naik pesawat, apakah Anda mengisi daya perangkat bertenaga litium hingga 100 persen? Pengisian penuh dapat meningkatkan kemungkinan kebakaran," tulis Administrasi Penerbangan Federal di Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk pada sebuah episode podcast The Air Up There, Administrasi Penerbangan Federal mendesak penumpang untuk tidak mengisi daya perangkat hingga 100 persen sebelum terbang karena dapat menyebabkan kebakaran di kabin pesawat.
"Mematikan perangkat ponsel adalah awal yang baik, jika Anda tahu bahwa Anda membawa perangkat yang tidak akan digunakan selama perjalanan, itu sebenarnya yang terbaik untuk memiliki tingkat baterai yang lebih rendah," kata Manajer Keselamatan Kebakaran Robert Ochs seperti dilansir dari The Sun, Senin (31/7/2023).
"Jadi, jika berada pada 30 persen atau lebih rendah, kecil kemungkinannya untuk mengalami pelarian termal (ketika baterai menjadi tidak terkendali)," ujarnya.
Selain itu, Ochs juga meminta penumpang untuk tidak mengisi daya ponsel, tetap mematikan ponsel, dan tidak menyambungkannya. Beberapa penumpang ternyata sudah paham akan hal ini. Mereka memilih membiarkan baterai ponsel antara 20 - 80 persen.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!