Penumpang pesawat mencurahkan isi hati (curhat) kesal dengan penumpang lain gegara penutup kaca jendela pesawat yang tak ditutup. Bukannya mendapatkan simpati, di malah dihujat.
Sarah Johnston Turner, seorang wirausahawan dari Saskatchewan, Kanada mengisahkan perseteruan dengan penumpang lain yang membiarkan penutup jendela pesawat terbuka semalaman. Dia menyebut pengalaman itu terjadi dalam penerbangannya dari Hawaii ke Kanada beberapa waktu lalu.
Dalam video yang ia rekam menunjukkan setiap tirai dalam pesawat tertutup dan gelap, kecuali penutup jendela di sebelahnya. Ia cukup terganggu dengan kondisi itu karena membawa anak yang berusia enam bulan dalam penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video tersebut viral dan telah diputar lebih dari tiga juta kali dan mengundang 2,7 ribu komentar.
Dalam komentar video tersebut terjadi perdebatan antara pengguna. Ada yang membolehkan seorang yang duduk di dekat jendela untuk membukanya, ada juga yang menolak.
"Jika saya membayar untuk kursi dekat jendela, saya akan melihat ke luar jendela. Marahlah sesuka Anda," tulis seorang yang tidak setuju dengan postingan tersebut.
"Saya selalu mendapatkan kursi dekat jendela dan saya tidak akan pernah menutupnya. Itulah bagian terbaik dari terbang," ujar pengguna lain yang sependapat.
Pengguna lain pun menjelaskan bahwa membuka tirai bukan hanya preferensi seorang penumpang, melainkan bisa juga untuk penumpang melewati penerbangan tanpa serangan panik.
Selain itu, beberapa pengguna lain menyarankan sang ibu membeli penutup mata jika cahaya sangat mengganggunya, walaupun mungkin anaknya tidak ingin mengenakannya.
Namun di sisi lain, terdapat pengguna yang membela Sarah, pengguna tersebut menyarankan agar tidak memesan penerbangan malam hari jika tidak ingin menutup tirai.
"Tentu saja mereka membayar untuk jendela, tetapi Anda tahu apa yang gratis? Peduli terhadap orang lain," tulis netizen.
Dikutip dari Mirror, Senin (31/7/2023), terkadang petugas kabin juga meminta penumpang untuk membuka tirai yang tertutup saat lepas landas maupun mendarat. Langkah itu dilakukan agar semua orang di dalam pesawat dapat menikmati pemandangan yang indah.
Selain keindahan, tirai yang ditutup bisa untuk menyesuaikan mata penumpang dengan cahaya di luar. Misalnya, jika traveler memulai penerbangan siang hari dan mendarat di malam hari atau sebaliknya. Itu memberikan waktu untuk mata untuk beradaptasi dengan cahaya dan memastikan traveler memiliki penglihatan yang baik jika terjadi keadaan darurat.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol