Populasi Komodo Menurun, tapi Harus Disyukuri, Lho Kok Bisa?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Populasi Komodo Menurun, tapi Harus Disyukuri, Lho Kok Bisa?

Ambrosius Ardin - detikTravel
Kamis, 03 Agu 2023 17:05 WIB
Seekor komodo di Taman Nasional Komodo yang dilindungi.
Foto: Komodo di Taman Nasional Komodo yang dilindungi. (Istimewa)
Labuan Bajo -

Populasi komodo di Taman Nasional Komodo, dilaporkan mengalami penurunan pada tahun 2022. Namun, hal itu justru harus disyukuri. Lho kok bisa?

Jumlah populasi kadal raksasa itu pada tahun 2022 lalu mencapai 3.156 ekor. Sedangkan pada tahun 2021, tercatat ada 3.303 komodo. Itu berarti ada penurunan 147 ekor komodo.

Menurut Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga, penurunan jumlah komodo pada 2022 itu malah harus disyukuri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendrikus menjelaskan, jika jumlah ora -sebutan komodo oleh warga setempat- terus meningkat, maka suatu saat nanti populasi hewan itu akan menurun dengan signifikan karena ketiadaan makanan.

"Kami bersyukur terjadi penurunan karena kalau naik terus bisa terjadi population crash atau persaingan antarkomodo, terjadi saling makan antarmereka" ujar Hendrikus di Labuan Bajo, Senin (31/7/2023) lalu.

ADVERTISEMENT

Menurut Hendrikus, populasi komodo naik dan turun bergantung dengan ketersediaan hewan yang menjadi mangsanya. Meningkatnya, jumlah komodo mengakibatkan jumlah mangsa hewan itu berkurang.

Penurunan jumlah komodo pada tahun 2022 lalu masih lebih baik daripada populasi komodo pada tahun 2018 yang hanya terdapat 2.897 komodo.

Data BTNK menyebutkan populasi komodo pada 2019 sebanyak 3.022 ekor; 2020 (3.163); dan 2021 (3.303). Hewan buas itu tersebar di lima pulau yang masuk Taman Nasional Komodo yakni Pulau Komodo, Rinca, Padar, Gili Motang, dan Nusa Kode.

-------

Artikel ini telah naik di detikBali.




(wsw/wsw)

Hide Ads