36 Orang Diserang Komodo, 5 Meninggal Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

36 Orang Diserang Komodo, 5 Meninggal Dunia

Ambrosius Ardin - detikTravel
Rabu, 02 Agu 2023 10:05 WIB
Pulau Komodo
Foto: Ilustrasi Komodo (dok. Kemenparekraf)
Labuan Bajo -

Sepanjang tahun 1974 hingga 2023, total ada 36 orang diserang oleh Komodo. Dari jumlah korban sebanyak itu, 5 orang meninggal dunia.

Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Hendrikus Rani Siga mengungkapkan data mengenai serangan Komodo terhadap manusia. Hasilnya, sepanjang rentang 49 tahun terakhir, tercatat ada 36 korban serangan Komodo.

"Berdasarkan data serangan komodo terhadap manusia, telah terjadi 36 kasus serangan komodo kepada manusia sejak 1974 hingga 2023. Ada lima orang meninggal dunia," kata Hendrikus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendrikus menerangkan, korban pertama serangan komodo diyakini terjadi pada 1974 atas nama Baron Rudolf Reding von Biberegg, wisatawan asal Swiss. Namun, belum ada bukti yang menunjukkan ia digigit komodo setelah terpencar dari rombongannya. Hingga kini jasad turis itu tidak pernah ditemukan.

Hendrikus menambahkan, dari 36 kasus serangan komodo, hanya ada dua wisatawan asing yang menjadi korban. Selain Baron, seorang wisatawan asal Singapura pernah diserang komodo pada tahun 2017 silam.

ADVERTISEMENT

Menurut Hendrikus, korban terbanyak adalah warga di Taman Nasional Komodo sendiri dan juga petugas BTNK. Tercatat ada sembilan petugas BTNK yang menjadi korban serangan komodo.

Serangan terakhir terhadap seorang petugas BTNK terjadi dua bulan lalu. Petugas BTNK yang diserang adalah mereka yang sedang melakukan patroli. Mereka diserang saat berpapasan dengan komodo.

Rincian Serangan Komodo pada Manusia

Berikut rincian 36 kasus serangan komodo dalam waktu hampir setengah abad terakhir:

- 1974-1984 (3 kasus)
Dua korban meninggal dunia yakni Baron dan seorang warga Rinca. Satu korban lainnya mengalami luka sedang.

- 1984-1994 (3 kasus)
Seorang warga Rinca meninggal dunia dan dua korban lainnya mengalami luka ringan.

- 1994-2004 (8 kasus)
Tak ada korban yang meninggal dunia. Dua korban mengalami luka sedang dan enam korban mengalami luka ringan.

- 2004-2014 (15 kasus)
Dua korban meninggal dunia masing-masing warga Pulau Komodo dan Pulau Mesah. Enam korban lainnya mengalami luka sedang dan tujuh korban lainnya mengalami luka ringan.

- 2014 hingga sekarang (7 kasus)
Tak ada korban meninggal dunia. Satu korban mengalami luka berat, lima luka sedang, dan satu luka ringan.

Liur Komodo Mengandung Bakteri Picu Kematian

Hendrikus mengatakan, bagi Komodo, manusia tak ada bedanya dengan hewan karena sama-sama mangsa kadal raksasa itu. "Ketika ada mangsa yang mendekati, komodo bisa saja menyerang dan menggigit," tuturnya.

Hendrikus mengatakan manusia yang digigit komodo bisa meninggal jika terlambat ditangani tim Medis. Dua faktor utama yang memicu kematian akibat digigit komodo yakni pendarahan yang banyak dan infeksi bakteri.

Air liur komodo, Hendrikus melanjutkan, tak mengandung bisa seperti ular. Namun, air liur Komodo mengandung banyak bakteri yang bisa menginfeksi makhluk hidup yang digigitnya.

"Kalau tidak cepat ditangani, bakteri akan berkembang dan menimbulkan infeksi di bekas gigitan, baik hewan maupun manusia," ungkap Hendrikus.

-----

Artikel ini telah naik di detikBali.




(wsw/wsw)

Hide Ads