Hotel di Bekasi Ini Dulu Primadona, Sekarang?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hotel di Bekasi Ini Dulu Primadona, Sekarang?

Tim detikcom - detikTravel
Selasa, 08 Agu 2023 06:39 WIB
Hotel Merdeka Bekasi
Hotel Merdeka Bekasi. (Tim detikcom)
Bekasi -

Hotel Merdeka Bekasi merupakan hotel di tengah kota yang sempat menjadi primadona. Tetapi, sekarang ketenarannya seakan ditelan waktu.

Hotel Merdeka Bekasi merupakan salah satu hotel tua yang ada di sekitar Bekasi. Lokasinya cukup strategis, yakni dekat dengan Terminal Bekasi, Pasar Baru Bekasi, serta Stasiun Bekasi Timur, Jawa Barat.

Belum diketahui pasti sejak tahun berapa hotel ini dibangun. Pada kunjungan detikTravel ke lokasi, beberapa petugas hotel mengaku tidak tahu sejak kapan hotel ini dibangun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya sudah dari lama juga ini cuman berdirinya kurang tahu juga, kami baru," ujar sejumlah petugas yang kami tanyai.

Sejumlah warga sekitar menyebut hotel itu ada sejak 1980-an. Di masanya hotel ini merupakan salah satu favorit di Bekasi.

ADVERTISEMENT

"Tahun 1989 dulu ramai-ramainya ini. Masih bagus, dulu yang utamalah," ujar seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

"Namun sekarang sih bisa aja dianggap yang belakang," ia menambahkan.

Seiring dengan itu, Ketua RW 01 Kelurahan Duren Jaya, Ali Agus, sekaligus merupakan warga asli yang tinggal di sekitar Hotel Merdeka, juga menyebut hal serupa. Ia bilang hotel itu paling bagus pada eranya.

"Dari pertama hotel yang ada di Bekasi dulu yang paling bagus dia. Baru ada bunga karang dan lainnya, sekarang melimpah. Paling bagus dulu. Dulu kalau acara Porda (Pekan Olahraga Daerah) dan sebagainya ada di situ," ujar Ali.

"Mungkin karena ada perkembangan zaman tersisih sama yang bagus-bagus," dia menambahkan.

Hotel itu memiliki sekitar 50 kamar dengan berbagai tipe. Ada yang menggunakan kipas angin, tanpa kipas angin, hingga VIP dengan AC. Ketika ditanyai terkait kamar mana yang favorit dan kerap terisi, petugas menyebut datanya bervariasi.

"Tergantung sih, jarang penuh di sini mas, kayak sekarang misal," tutur seorang pegawai.

Dengan lokasinya yang dekat dengan terminal, menurut petugas, hotel itu kerap menjadi tempat transit bagi para pelancong.

"Dari mana-mana enak di sini, keluar terminal, mau ke mana saja di sini bisa. Mau ke Jakarta, Jawa, Bandung, Bogor, Sukabumi, Cirebon, bisa dari terminal sini," ujar seorang petugas.

Hotel itu sempat diulas oleh seorang YouTuber, Vilmei, ia menyebut hotel ini sebagai terjelek di Indonesia. Tertarik mendalami dan mencari tahu kondisi hotel lebih lanjut, detikTravel memesan kamar dengan biaya Rp 90 ribu per malam.

Kami mendapatkan kamar dengan luas sekitar 3x3 meter. Dengan fasilitas kipas angin, dua kursi plastik, satu meja plastik, serta tak ketinggalan tempat tidur dengan kamar mandi.

Terlihat bangunan hotel memang nampak tua, lewat berbagai bercak yang tercetak di segala sisi tembok, baik di luar kamar dan dalam kamar. Selain itu, di dalamnya juga terlihat tak cukup bersih, karena terdapat beberapa kotoran pada lantai, tembok yang terdapat coret-coretan, hingga terdapat sampah yang ada di kolong dipan tempat tidur.

Selain karena persaingan yang ketat, mungkin ini yang jadi penyebab nama hotel ini seakan ditelan bumi. Padahal, hotel tersebut cukup potensial karena lokasinya yang strategis.

Selain itu, harga sewa per kamar hotel ini juga cukup murah. Berkisar Rp 80 ribu hingga 250 ribu.

Hotel ini juga memiliki keunggulan, menawarkan fasilitas early check-in. Berbeda dengan hotel umumnya yang memiliki jam check in pukul 14.00 WIB, hotel ini memiliki waktu check-in pukul 07.30 WIB dan waktu check-out seperti umumnya yakni pukul 12.00 WIB di keesokan harinya.

Sejatinya, upaya peremajaan juga dilakukan oleh pihak hotel. Terlihat ketika kami berkunjung, beberapa patung sedang dicat ulang.

Sayang, sejumlah petugas hotel yang ditemui tak berkenan mengungkapkan dan memberikan nomor kontak pemilik hotel tersebut. Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Disparbud Kota Bekasi, Geri Panjaitan, menanggapi informasi terkait hotel yang diulas YouTuber tersebut.

"Memang kurang kooperatif terkait informasi. Karena kemarin-kemarin ketika kami berupaya meminta contact person yang dihubungi, tapi mereka hanya mengasih nomor telepon kantor (yang sudah tidak aktif)," kata Geri ketika ditemui detikTravel, Senin (7/8/2023).
Menurutnya, tugas Disparbud Kota Bekasi hanya untuk memberikan pembinaan dan imbauan.

"Dari kita sendiri sebatas melakukan pembinaan, reminder mereka lagi terkait kebersihan," katanya.

"Kalau yang rutin (pemeriksaan) seperti itu satu persatu tidak ya. Tapi, beberapa hari lalu kita melakukan pembinaan juga untuk usaha perhotelan juga. Kita pasti selalu mengingatkan terkait keamanan, kebersihan, kemudian terkait pajak juga, walaupun itu bukan di ranah kita tapi paling nggak kita mengingatkan juga. Secara keseluruhan ya, jadi tidak satu persatu," kata dia.




(wkn/fem)

Hide Ads