Gara-gara ulah turis Korea yang melakukan perusakan di Pura Goa Raja, PHDI Karangasem meminta agar pura tidak dijadikan tempat wisata.
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Karangasem mengecam keras aksi warga negara (WN) Korea Selatan berinisial YN yang berulah di Pura Goa Raja, Besakih, Karangasem, Bali. YN merusak sejumlah perlengkapan pura seperti tedung atau payung, alat bebantenan, hingga kain yang melekat di palinggih.
Ketua PHDI Kabupaten Karangasem Ni Nengah Rustini menyoroti pura yang dijadikan sebagai objek wisata. Menurutnya, banyak turis yang berulah saat sedang berkunjung ke sebuah pura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami di kepengurusan PHDI sangat tidak setuju jika pura dipakai sebagai tempat pariwisata. Karena pura merupakan tempat yang seharusnya kita sucikan," kata Rustini, Selasa (8/8/2023).
Rustini menyebut perlunya aturan yang tegas terkait pemanfaatan pura sebagai tujuan pariwisata. Namun, jika pura masih tetap dijadikan sebagai objek pariwisata, ia berharap diberi batasan-batasan yang jelas.
"Saya harap para pengawas dan pendamping wisatawan lebih ketat lagi mengawasi wisatawan yang berkunjung ke pura agar mereka tidak bebas melakukan aktivitas atau perbuatan yang tidak sesuai," kata Rustini.
Kepala Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih I Gusti Lanang Muliarta belum bisa dimintai keterangan terkait ulah turis asal Korea Selatan yang melakukan perusakan di Pura Goa Raja, Besakih.
Sebelumnya, Kapolsek Rendang Kompol Made Suadnyana mengungkapkan YN nekat merusak sejumlah perlengkapan di Pura Goa Raja sekitar pukul 18.30 Wita. Perbuatan YN itu diketahui oleh warga setempat yang langsung melaporkannya ke polisi.
"Dari hasil pemeriksaan awal pada turis Korea itu, dia mengaku mendapat bisikan gaib untuk datang ke Pura Goa Raja dan melakukan perusakan," kata Suadnyana, Selasa.
-------
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!