Kementerian Agama tetap meminta pemasangan chatra pada Candi Borobudur meski ada penolakan. Di sisi lain, ada arkeolog yang kontra dengan keputusan itu.
Pemerintah saat ini terus mematangkan rencana pemasangan chatra di puncak Candi Borobudur. Rencana itu sebelumnya sempat ditentang oleh arkeolog terkait dengan keaslian chatra yang ada di candi itu.
"Ini sedang dibuat kembali oleh teman-teman yang terlibat di dalam Heritage Impact Assessments (HIA) ini. Yang saat ini dikomandoi oleh teman-teman dari Kemenko Marves dan BRIN," kata Dirjen Bimas Buddha, Kemenag, Supriyadi, kepada wartawan di sela-sela menghadiri Kongres Borobudur yang digagas Rawat Ruwat Borobudur di Balkondes Ngargogondo, Rabu (9/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supriyadi mengatakan pemasangan chatra di puncak Candi Borobudur akan memberikan sebuah kesempurnaan. Umat Buddha meyakini pemasangan kembali chatra tersebut akan memiliki nilai lebih Candi Borobudur.
"Seperti yang saya sampaikan berkali-kali bahwa kita memberikan sebuah kesempurnaan dari apa yang sekarang ini ada. Dan, kita meyakini bahwa dengan chatra dipasang itu akan semakin nilainya lebih dari candi itu sendiri," kata dia.
"Persoalan itu batu candi, batunya asli atau tidak asli bagi kami bukan mempersoalkan asli atau tidak asli, tetapi yang kita harapkan adalah apa yang ada itu dapat dikembalikan sebagaimana mestinya," sambungnya.
Masukan Kemenag terkait rencana pemasangan chatra di puncak Candi Borobudur, kata dia, agar Candi Borobudur dimanfaatkan untuk kepentingan agama sebagaimana dituangkan dalam UU Cagar Budaya.
"Masukan kami adalah bagaimana agar candi ini itu juga dapat merespons harapan dari Pak Menteri Agama agar Candi Borobudur sebagai lima DPSP itu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan agama sebagaimana dituangkan dalam UU Cagar Budaya," katanya.
Dia juga meyakini pemasangan chatra di Candi Borobudur itu akan meningkatkan kunjungan wisata. Umat Buddha yang ada di seluruh dunia bisa lebih tertarik melakukan wisata religi di candi itu.
Baca artikel selengkapnya di detikJateng
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol