Virgin Galactic Berhasil Bawa Turis ke Luar Angkasa, Segini Harga Tiketnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Virgin Galactic Berhasil Bawa Turis ke Luar Angkasa, Segini Harga Tiketnya

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 11 Agu 2023 20:01 WIB
Virgin Galactic bawa turis ke luar angkasa
Penumpang di pesawat VSS Unity dari Virgin Galactic menuju tepi luar angkasa (Foto: CNN)
Jakarta -

Virgin Galactic berhasil membawa penumpang komersial pertama ke tepi luar angkasa. Namun, biaya yang cukup besar harus disiapkan traveler jika ingin mencobanya.

Dikutip dari CNN, Jumat (11/8/2023), Virgin Galactic membawa turis pertamanya adalah tonggak sejarah besar. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2004 itu telah lama melewatkan tenggat waktu untuk memenuhi janji untuk sering melakukan perjalanan ke tepi ruang angkasa.

Sekarang, setelah beroperasi, Virgin Galactic dapat beralih ke simpanan panjang pelanggan yang telah mendaftar untuk penerbangan ini. Virgin Galactic telah menjual sekitar 800 tiket, termasuk 600 dengan harga hingga USD 250.000 Rp 3,8 miliar dan beberapa ratus lainnya seharga USD 450.000 atau Rp 6,8 miliar per tiket.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama panggilan telepon pada 4 Agustus dengan investor, CEO Michael Colglazier menyebut kesuksesan perusahaan baru-baru ini sebagai pencapaian luar biasa.

"Galactic 02 akan menyiapkan panggung untuk era baru penerbangan luar angkasa manusia suborbital yang secara dramatis akan memperluas akses ke ruang angkasa untuk individu," katanya, nama misi di hari Kamis.

ADVERTISEMENT

Menjelang tahun 2023, Virgin Galactic telah menjalani proses yang panjang untuk meningkatkan perangkat keras penerbangannya. Pekerjaan itu dilakukan setelah beberapa salah langkah dalam penerbangan uji sebelumnya.

Perusahaan berencana untuk terus menggunakan pesawat luar angkasa VSS Unity dan kapal induk VMS Eve hingga setidaknya tahun 2026. Kemudian Virgin Galactic akan memulai debut jajaran perangkat keras yang diperbarui yang disebut sebagai kapal Delta.

"Pesawat itu diharapkan lebih murah untuk diproduksi dan mampu melakukan lebih banyak penerbangan dalam waktu yang lebih singkat," kata Colglazier.




(msl/fem)

Hide Ads