Pendaki Tercepat ke Puncak Gunung K2 Diduga Tinggalkan Porter Hingga Tewas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pendaki Tercepat ke Puncak Gunung K2 Diduga Tinggalkan Porter Hingga Tewas

Femi Diah - detikTravel
Sabtu, 12 Agu 2023 17:35 WIB
Andrzej Bargiel dan Gunung K2
Gunung K2 (CNN Sport)
Jakarta -

Kristin Harila berhasil menahbiskan diri sebagai pendaki tercepat yang mencapai puncak Gunung K2. Tetapi, ada skandal menyertai kesuksesannya itu.

Harila memastikan rekor pendaki tercepat ke puncak Gunung K2 di Pakistan pada 27 Juli 2023. Kendati menjadi gunung tertinggi kedua, disebut-sebut gunung dengan ketinggian 8.849 mdpl itu, memiliki jalur pendakian tersulit.

Sukses Kristin menggapai puncak Gunung K2 itu pun menjadi sorotan dunia. Tetapi, pendakian itu harus dibayar mahal. Porter Mohammed Hassan, salah satu pendukung pendakian Kristin dan timnya, jatuh dari tebing terjal di ketinggian sekitar 8.200 meter. Harila dituding tak mempedulikan Hassan hingga meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua pendaki Austria Wilhelm Steindl dan Philip FlΓ€mig, yang berada di K2 hari yang sama, mengatakan rekaman dengan drone menunjukkan Harila dkk berjalan melewati tubuh porter itu tanpa mencoba menyelamatkannya.

"Dia dirawat satu orang, sedangkan yang lainnya menuju puncak. Faktanya, tidak ada operasi penyelamatan terorganisir meskipun ada sherpa dan pemandu di lokasi yang memungkinkan untuk dilakukan penyelamatan," ujar Flamig.

ADVERTISEMENT

"Kondisi seperti itu tidak akan terjadi di Pegunungan Alpen. Dia diperlakukan seperti manusia kelas dua. Jika dia bule, dia akan segera diselamatkan. Tak ada yang merasa bertanggung jawab. Apa yang terjadi adalah aib. Sementara itu, satu orang dibiarkan untuk rekor," Wilhelm menambahkan.

Menurut Steindl, yang mengunjungi keluarga porter itu setelah menuruni gunung, Hassan rupanya kurang berpengalaman sebagai porter. Dia bekerja untuk membayar tagihan medis ibunya yang menderita diabetes.

Harila menolak tuduhan itu dan bersikukuh menyebut timnya melakukan semua tindakan untuk menyelamatkan Hassan.

"Tidak benar kami tak melakukan apapun untuk membantunya. Kami coba mengangkatnya kembali selama satu setengah jam dan juru kamera saya tinggal selama satu jam berikutnya untuk menjaga dia," kata Harila.

"Melihat kondisinya, sulit untuk bisa menyelamatkannya. Dia jatuh di bagian gunung yang paling berbahaya, jalurnya dibatasi oleh jalan sempit dan kondisi salju yang buruk," kata dia.

Harila mengatakan ketika ditemukan, Hassan tidak memakai sarung tangan atau jaket dan tampaknya tidak diberi oksigen.

K2 dianggap sebagai salah satu puncak tersulit dan paling mematikan dari lima gunung tertinggi di dunia. Data tahun 2018 menunjukkan lebih dari seperlima upaya pendakian berakhir dengan kematian. Para ahli mengatakan topografi di K2 lebih sulit daripada Everest. Selain itu, Gunung K2 rawan longsor.




(fem/fem)

Hide Ads