Kecewanya Penumpang Diperlakukan Buruk karena Bawa Anak Disabilitas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kecewanya Penumpang Diperlakukan Buruk karena Bawa Anak Disabilitas

Syanti Mustika - detikTravel
Minggu, 13 Agu 2023 18:15 WIB
Ilustrasi kabin pesawat kosong tanpa penumpang
Ilustrasi (Getty Images/EllenMoran)
Jakarta -

Seorang ayah curhat dia merasa kecewa dan malu karena sikap seorang pramugari dalam penerbangannya. Dia terbang bersama istri dan anaknya yang berkebutuhan khusus.

Seperti yang diberitakan Insider, Minggu (13/8/2023) Uttiya Basu meemsan kelas bisnis United Airlines untuk terbang bersama istri dan anaknya dari New Delhi ke Newark, New Jersey. Namun, bukan kenyamanan yang dia dapatkan dalam 16 jam terbang, malah dia tak tenang dengan sikap pramugari.

Dia pun mencurahkan pengalamannya dalam Twitter pada hari Jumat lalu. Dia bercerita awal mulanya itu saat pramugari mendekati bangkunya ketika anaknya mulai menangis dan membuat keributan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT



Basu mengatakan bahwa dia dan istrinya membiarkan putra mereka bermain dengan mainannya. Juga putranya membuat jeritan dan tawa kecil karena senang dengan sistem hiburan dalam penerbangan.

"Saat itulah seorang pramugari datang dan mulai menegur istri saya dengan kasar," tulis Basu.

"Bu, anak Anda tidak boleh berisik. Ini waktu istirahat, Semua orang tidur. Anda tidak melakukan apapun untuk membuatnya diam. Anda harus membuatnya diam," kata pramugari kepada istrinya.

Basu mengatakan bahwa pramugari kemudian menyuruhnya untuk membiarkan anaknya berjalan di sekitar pesawat untuk menenangkannya. Namun hal ini membuat putranya semakin bersemangat alih-alih menenangkannya.

Basu menulis di X bahwa dia menghubungi kepala layanan pelanggan United dan Departemen Perhubungan AS. Namun kekecewaannnya bertambah ketika United menawarkan permintaan maaf singkat dan voucher perjalanan USD 100.

"Yah, saya meminta laporan tindakan yang diambil dan permintaan maaf kepada istri saya atas perilaku kasar dan merendahkan ini. Saya tidak meminta voucher dan formulir," tulis Basu.

Layanan pelanggan United Airlines kemudian menghubungi Basu melalui X pada hari Jumat. Dan hari Sabtu, dia melakukan 'diskusi panjang dan terperinci' dengan perwakilan United dan diyakinkan akan ada penyelidikan terperinci atas insiden yang dia alami.

"Saya ditawari permintaan maaf lagi dan diminta untuk menyampaikannya kepada istri saya. Saya berterima kasih untuk itu," kata Basu kepada Insider.

"Orang yang menelepon saya mendapat informasi yang baik tentang kasus ini, jadi setidaknya itu pertanda baik. Saya tidak yakin apa lagi yang akan terjadi dalam kasus ini," tambah Basu.

Belum ada komentar United terhadap masalah ini.




(sym/sym)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads