Warga Maui Cuma Minta Satu Hal, Turis Tolong Jangan Datang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Warga Maui Cuma Minta Satu Hal, Turis Tolong Jangan Datang

bonauli - detikTravel
Kamis, 17 Agu 2023 06:05 WIB
The shells of burned houses and buildings are left after wildfires driven by high winds burned across most of the town in Lahaina, Maui, Hawaii, U.S. August 11, 2023. Hawaii Department of Land and Natural Resources/Handout via REUTERS  THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY.
Kebakaran di Kota Lahaina, Maui, Hawaii (via REUTERS/HAWAI'I DLNR)
Jakarta -

Warga Kota Lahaina di Hawaii berduka mendalam. Mereka berharap turis jangan datang saat ini.

Rick Avila (65), seorang warga Lahaina, kalut betul dengan situasi saat ini. Ketakutan, kemarahan, dan keputusasaan menjadi satu setiap tiap kali bicara soal turis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimanapun turis menjadi pendapatan utama kota tua tempat tinggalnya itu. Tetapi, di sisi lain selama ini fasilitas kerap kali dibangun untuk mengutamakan kenyamanan turis.

Berkaca kepada hal itu, Avila berharap pemerintah Kota Lahaina mengubah prioritas setelah kebakaran paling mematikan seabad terakhir itu melanda rumah mereka. Ya, kota bersejarah itu bagai neraka, kini tinggal abu dan benda-benda gosong tersisa.

ADVERTISEMENT

"Salah satu kekhawatiran terbesar masyarakat adalah tidak menemukan perumahan yang terjangkau bagi mereka yang kehilangan rumah," ujarnya.

Avila dan istri telah menemukan tempat berlindung sementara di kondominium liburan seorang teman. Namun banyak dari penduduk yang harus pergi dari Lahaina untuk mencari tempat berlindung yang lebih baik.

"Banyak dari mereka pergi ke Kihei, Wailuku, dan Kahului. Kemudian banyak dari mereka yang meninggalkan pulau sepenuhnya," kata dia.

Saat ini pemerintah menjadikan hotel-hotel yang selamat sebagai tempat penampungan warga. Namun tak semua hotel mau, beberapa memilih untuk membuka pintu kepada turis demi menyelamatkan bisnis.

"Saat ini, tidak ada alasan bagi turis untuk datang ke sini. Restoran dan toko terbakar dan ditutup karena staf menangani krisis. Sementara banyak hotel dibiarkan tanpa karyawan," kata Avila.

Perasaan yang sama juga diungkapkan oleh Mike Cicchino, salah satu penduduk Lahaina. Saat kebakaran itu terjadi, dirinya melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.

"Kami baru saja mengalami mimpi buruk dan kami akan mengalami mimpi buruk lainnya dengan tidak menjadi tunawisma," kata dia.

Cicchino termasuk satu dari banyaknya penduduk yang meminta turis untuk tidak datang ke Maui.

"Karena kami tidak memiliki tempat tinggal dan itulah yang kami butuhkan sekarang ini," dia menjelaskan.

Lahaina berbeda dari kota-kota sejarah dunia lainnya. Kota ini dibatasi oleh Samudera Pasifik berwarna biru kehijauan di satu sisi dan pegunungan di ujung lainnya. Kota ini dulunya ibu kota Kerajaan Hawaii.




(bnl/fem)

Hide Ads