Unik! Warga di Blitar Rayakan Upacara Kemerdekaan di Kuburan

Erliana Riadi - detikTravel
Jumat, 18 Agu 2023 17:37 WIB
Warga di Blitar rayakan upacara di kuburan dengan khidmat. (Istimewa)
Blitar -

Penjuru daerah di Indonesia antusias sajikan hal unik dalam memperingati HUT RI ke-78. Tak terkecuali Blitar, yang warganya melakukan upacara di area kuburan.

Tempat Pemakaman Umum (TPU) Hastana Purwalaya di Dusun Selorejo, Kabupaten Blitar didapuk sebagai lokasi upacara peringatan HUT RI ke-78. Bukannya seram, upacara ini justru berlangsung dengan khidmat. Karena, TPU ini tak sedikit pun tampak seram. Selain bersih, nisan juga dicat warna-warni.

Video dan foto-foto upacara ini akhirnya viral di media sosial. Bukan tanpa alasan mereka menggelar upacara di makam. Warga mengaku bangga dengan kebersihan TPU dan penampakan makam yang tak meninggalkan kesan seram.

Juru kunci makam bernama Mbah Sukir bercerita awal mula makam dijadikan tempat upacara. Dia mengaku dirinya sendiri yang mengusulkan hal ini.

"Benar saya yang pengen upacara di sini. Saya iri kok semua-semua upacara di lapangan. Padahal di sini juga tempat yang bersih dan bagus untuk mensyukuri kemerdekaan negeri ini. Saya tanya tidak ada larangan untuk upacara di sini. Ya sudah, saya beritahu warga dan mereka setuju," jawab Sukir.

Akhirnya, upacara memperingati HUT ke-78 RI itu digelar di TPU Hastana Purwalaya. Sukir bertindak selaku pemimpin upacara mengenakan pakaian serba putih dengan songkok hitam. Sedangkan petugas dan peserta upacara, sepakat memakai baju jadul dengan kebaya bagi peserta wanita dan beskap bagi peserta pria. Upacara berlangsung khidmat.

"Dalam upacara saya berdoa agar negeri ini ayem tentrem Karta Raharjo. Masyarakatnya rukun damai. Karena negara bisa kuat jika rakyat bersatu," imbuh pria yang juga menjabat Kaur Kesra Desa Selorejo.

Ia mengaku telah didapuk menjadi juru kunci Makam Hastana Purwalaya sejak 33 tahun yang lalu dan ia membagikan kisah perjuangannya dalam mengurus makam tersebut.

Dia mengaku, tidak ada yang memerintahnya untuk mengurusi makam tua itu. Namun, Sukir mendapat petunjuk dari Sang Kuasa, agar membersihkan dan menjaga makam desa seluas satu hektare tersebut.

Sukir mengaku sangat sedih ketika warga demo karena nisan ahli kuburnya dicabuti. Padahal, tujuannya baik. Selain sesuai syariat Islam, kondisi makam menjadi rapi dengan diganti tembok kecil sebagai penanda.

Dia pun memilih mengadukan masalah ini langsung ke Sang Pemilik Hidup. Sukir berangkat umrah seorang diri. Di Tanah Suci, ditumpahkan segala keresahan dan air matanya, agar mendapat pertolongan dari Allah SWT.

Sepekan setelah pulang ke tanah air, rezeki mengalir tanpa henti hingga terkumpul sebanyak Rp 98 juta.

"Awalnya saya didemo warga yang nisannya saya cabuti. Tapi mereka malah belakangan mendukung, soalnya makam jadi rapi dan sesuai syariat Islam. Saya bersihkan dan rapikan makam ini jujur semua dari Anggaran Golek Dewe (AGD)," ungkapnya saat dihubungi detikJatim, Jumat (18/8/2023).

Uang yang terkumpul semua dipakai untuk membenahi nisan yang sengaja dicabutinya. Seluruh area makam dicat dengan warna terang, sehingga jauh dari kesan angker.

________

Baca artikel selengkapnya di detikJatim



Simak Video "Video: Momen Gibran Beli Jenang-Batik di Bazar UMKM di Alun-Alun Blitar"

(wkn/wkn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork