Video viral memperlihatkan wisatawan protes tidak mendapatkan tiket liburan ke Karimunjawa. Mereka protes karena merasa ditipu calo.
Video yang beredar berdurasi 1.57 menit. Video itu diunggah oleh akun TikTok @nanangtraveling. Video yang diunggah tiga hari lalu sudah ditonton 2 jutaan kali, 97 ribuan like, 4 ribuan komentar, dan 8 ribuan kali diteruskan.
Pada video itu memperlihatkan seorang wanita berkacamata mengenakan pakaian warna biru tengah adu mulut dengan seorang pria yang diduga petugas Pelabuhan Kartini Jepara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita itu protes kepada petugas karena tidak mendapatkan tiket kapal dari Jepara menuju Pulau Karimunjawa. Padahal wanita itu telah membayar segala macam termasuk penginapan di Karimunjawa.
Wanita itu merasa tidak terima karena seenaknya disuruh pulang. Bahkan wanita itu menduga ada permainan calo untuk mendapatkan tiket kapal penyeberangan ke Karimunjawa.
Sementara petugas yang mengenakan topi berjaket hitam tampak menjawab keluhan yang disampaikan wanita itu. Petugas menyampaikan melayani penumpang sesuai prosedur dan antrean.
"Ini lihat kami, kami sudah bayar hotel, bayar ini, banyak yang kami bayar, enak saya bapak tinggal pulang, tidak bisa, tidak bisa pak," kata wanita itu dalam video seperti dilihat detikJateng, Senin (21/8/2023).
"Iya kami dibatasi kapasitas," jawab seorang pria.
"Bapak jangan gitu, online saja, biar lawannya. Bapak deh suruh kepala dinas ke sini, tolong pak kita sudah antre," lanjut kata si wanita.
"Mohon maaf duduk, agensi mana, tunggu dulu jangan fitnah saya, kami melayani sesuai antrean, jenengan jangan fitnah saya," kata bapak menjawab lagi.
"Itu calo, sudah pada pergi," kata wanita dalam video itu.
"Kami melayani sesuai yang ada, kita melayani sesuai antrean sesuai kapasitas kita, sudah selesai kita tutup. Anda tidak dapat tiket jangan fitnah kami," jawab pria pada video itu.
Klarifikasi Dinas Perhubungan Jepara
Dimintai konfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan Jepara, Ony Sulistijawan mengatakan telah mengantisipasi penumpang yang tidak mendapatkan tiket dengan mengirimkan surat kepada Dirjen Perhubungan Laut perihal pembelian tiket secara online. Namun, kata dia, belum ada tindak lanjut.
"Itu sudah kita antisipasi sebelumnya, kita bupati sudah bersurat ke Dirjen Perhubungan Laut, terkait untuk melakukan ticketing, masih menunggu itu," kata Ony dihubungi detikJateng lewat sambungan telepon.
Ony membantah jika wisatawan yang viral tidak mendapatkan tiket karena permainan calo. Dia bahkan menantang untuk membuktikan tuduhannya itu.
"Itu kan batas kapasitas, bukan karena biro atau apa, jadi yang susah, kalau dari sini ada barengan, ya jadi memang otomatis berpegang pada itu (jumlah penumpang)," jelas Ony.
"Kalau ada calo buktikan, ketentuan seperti itu ya begitu, ya memang dari biro kadang pesan sudah lama, jadi mungkin antre lebih pagi atau lama kita belum tahu," dia melanjutkan.
Terpisah, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan terkait dengan penjualan tiket KM Siginjai kewenangan dari ASDP. Pemda sudah bersurat terkait pelayanan tiket penyeberangan Jepara-Karimunjawa atau sebaliknya secara online. Akan tetapi belum ada tindak lanjut dari ASDP.
"Penjualan tiket KM Siginjai kewenangan ASDP, bukan pemda, saya sudah menyurat ke Direktur PT ASDP untuk online, tinggal ASDP seperti apa menyikapinya," ungkap Edy lewat pesan singkat kepada detikJateng.
Artikel ini sudah tayang di detikJateng.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum