Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memakai baju bertuliskan petugas parkir saat pawai di Solo, Jawa Tengah menjadi sorotan. Apa sih alasannya?
Baju dengan tulisan parkir itu dipakai Gibran dalam acara pawai pembangunan pada 18 Agustus 2023 di Solo. Baju itu berkelir dominan biru dan hitam di kerah dan ujung lengan. Ada name tag 'Mas Gibran' dan tulisan 'Petugas Parkir' di bahu.
Pawai pembangunan itu menjadi agenda yang digelar pertama kali oleh Gibran sejak menjadi wali kota Solo. Pawai itu diikuti 62 elemen dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI, Polri, dan elemen masyarakat.
Pilihan baju Gibran itu menjadi sorotan tidak hanya pada hari H. Dia kembali ditanyai soal pakaian itu saat acara Kopdarnas PSI, di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8). Mulanya, Gibran ditanya oleh Helmy Yahya alasan mengenakan pakaian petugas parkir tersebut.
"Kenapa pakai itu? Dari sekian banyak pilihan, pakaian adat, kamu petugas parkir?" tanya Helmy.
"Paginya saya pakai pakaian adat, itu kan pawai, pawai pakai apa aja, yang mewakili dinas-dinas ada, mewakili BUMD, saya mewakili petugas parkir," Gibran menimpali.
Yenny Wahid langsung menimpali. Menurutnya, yang dilakukan Gibran sudah tepat mengenakan pakaian petugas parkir.
"Mas Helmy mending petugas parkir dari pada petugas rumah jenazah kan bikin seram," ujar Yenny
"Dan yang bikin viral Mbak Yenny itu," kata Helmy.
"Iya Mbak Yenny yang agak usil," kata Gibran.
Gibran lantas mengatakan tidak ada maksud menyindir siapapun. Dia pun meminta untuk tidak menafsirkan ke hal-hal yang aneh terkait pakaiannya.
"Dan saya juga nggak ada maksud menyindir siapa-siapa, soalnya itu pawai, semua orang boleh berpakaian ya, kaya pawai, anak saya pakai pakaian tentara, ada yang pakai pakaian macam-macam," ujar dia.
"Nggak usah ditafsirkan macam-macam gitu, santai aja," dia menambahkan.
Setelah pawai, Gibran dibanjiri pertanyaan soal pemilihan kostum itu. Kala itu dia menyebut tukang parkir memiliki kontribusi buat pembangunan, jadi pilihan baju itu masih relevan dengan tema pawai.
"Konsepnya retribusi. Tidak ada pesan apa-apa, meramaikan pawai saja," kata Gibran.
"Ya nggak apa-apa, penyumbang retribusi. Nggak ada maksud apa-apa," dia menambahkan.
Dirinya mengatakan tema untuk pawai itu mengangkat 17 titik prioritas pembangunan di Kota Solo. Dengan tema itu, juga sebagai informasi kepada masyarakat mengenai pembangunan di Kota Solo.
"Biar masyarakat tahu bahwa pembangunan satu per satu di Kota Solo sudah terealisasi," kata dia.
Selama pawai, Gibran membagikan buku, susu kotak, bola, hingga jersey kepada warga.
Simak Video "Video: Jokowi Curiga Ada Agenda Besar Politik di Balik Isu Ijazah-Pemakzulan"
(fem/fem)