Kafe Kucing Pertama di Gaza, Oase di Tanah Konflik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kafe Kucing Pertama di Gaza, Oase di Tanah Konflik

Weka Kanaka - detikTravel
Rabu, 23 Agu 2023 07:41 WIB
Palestinians gather for the opening ceremony of Meow Cafe in Gaza City, Thursday, Aug 17, 2023. Amidst the challenges of life in the Gaza Strip, constrained by a 17-year blockade and ongoing conflicts, this first-ever cat cafe offers a unique space for relaxation and positive human-animal interaction. (AP Photo/Fatima Shbair)
Meow Cafe, kafe kucing pertama di Jalur Gaza, Palestina. (AP/Fatima Shbair)
Palestina -

Kafe kucing hadir di Jalur Gaza, Palestina. Kafe tersebut layaknya oase bagi warga di tengah konflik.

Dilansir dari AP, Rabu (23/8/2023), kafe kucing itu dibangun oleh NaemaMabed (52). Dia menganggap kafe kucing dengan nama MeowCafe itu sebagai tempat pelarian dari tekanan hidup di Gaza, daerah Palestina yang tersisa dan selalu panas oleh konflik. Daerah itu seakan lumpuh selama selama 17 tahun karena blokade Israel.

Selama ini, Gaza minim pilihan rekreasi. Sudah begitu, tingkat pengangguran lebih dari 60 persen di kalangan anak muda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di kafe yang nyaman itu, Mabed mengajak traveler untuk menuju ke pojok kucing agar bisa mengelus serta bermain dengan hewan berbulu tersebut. Untuk masuk ke kafe itu, pengunjung harus membungkus sepatu mereka dengan plastik dan mencuci tangan sebelum bisa memeluk kucing.

"Saya telah menghabiskan hidup saya dengan memelihara kucing, dan mereka adalah sumber kegembiraan dan ketenangan, pelepas tekanan," kata Mabed.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut kucing dapat mengatasi depresi di masyarakat global. Para pelanggannya juga setuju.

Mereka tampak gembira saat bermain dan bersantai dengan 10 kucing yang ada di sana. Beberapa tamu terlihat tenang saat mereka menikmati kehadiran kucing-kucing yang menenangkan.

Kucing-kucing itu tidak dapat diadopsi, kata Mabed, karena mereka saling memiliki ikatan yang kuat dengan antara sesamanya.

"Perasaannya, sejujurnya, Anda hanya datang untuk merasakan kenyamanan psikologis dari kucing-kucing itu," kata Eman Omar, 23 tahun

Psikolog Bahzad al-Akhras mengatakan bahwa di tempat-tempat seperti Gaza, tempat seperti ini bisa menjadi terapi bagi mereka yang terluka akibat perang yang memberikan kehancuran dan kesulitan.

"Setiap tempat yang memberikan manusia semacam interaksi dengan hewan memiliki dampak psikologis yang positif," kata al-Akhras.

Tidak mudah bagi Mabed untuk membawa tren kafe kucing ke Gaza. Rintangannya tak hanya dari segi finansial, tapi juga dari keengganan masyarakat membayar untuk bermain dengan kucing, yang di sisi lain kucing liar berkeliaran di Kota Gaza setiap hari.

Namun, bagi para pencinta kucing yang menghadapi pembatasan perjalanan karena blokade Israel-Mesir dan mungkin tidak bisa menikmati tren yang sangat populer di tempat lain, pengalaman ini sungguh menyenangkan.

"Jika Anda seorang pencinta kucing, ini adalah tempat yang tepat," ujar Omar, sang pelanggan.

"Jika Anda tidak menyukai kucing, Anda akan merasakan dorongan untuk mencintai mereka," ujar dia lagi.




(wkn/fem)

Hide Ads