Patung dewa setinggi empat meter diminta untuk dibongkar. Sebab, penampakannya terlalu menyeramkan sampai-sampai membuat warga ketakutan.
Dilansir dari Daily Star, Rabu (23/8/2023), patung dewa yang menyeramkan itu disebut-sebut sebagai sosok Dewa Khru Kai Kaeo. Patung itu berada di berada di Bazaar Hotel di Jalan Ratchadaphisek, Bangkok, Thailand.
Saat ini, patung itu dipindahkan ke tempat yang tidak terlihat oleh publik namun tetap berada di Bazaar Hotel.
Patung tersebut memiliki rupa mirip gargoyle dengan warna hitam dan tinggi empat meter. Selain itu, patung tersebut memiliki mata dan kuku berwarna merah serta taring berwarna kuning.
Kenapa baru disorot setelah terpasang? Sesuai peraturan hanya patung dengan tinggi lebih dari 10 meter yang memerlukan izin pemasangan dari pemerintah kota Bangkok. Nah, patung itu tingginya yang tidak sampai 10 meter.
Sebelumnya, patung itu sempat disorot gegara tersangkut di jembatan pada Rabu (9/8/2023). Kala itu, patung hendak diangkut ke kuil Huai Khwang.
Patung tersebut juga dinilai sangat aneh karena tidak jelas mewakili dewa apa. Bahkan, CTN News melaporkan bahwa sejumlah warga khawatir patung tersebut merupakan penyembahan setan.
Menurut media tersebut, laporan-laporan mengklaim bahwa setelah insiden jembatan tersebut, para jemaah mulai membeli kucing, anjing dan kelinci untuk dikorbankan.
Para sejarawan juga telah membantah klaim dari beberapa orang bahwa patung tersebut menggambarkan seorang mentor Jayavarman VII, mantan raja di Kekaisaran Khmer.
Sementara itu, Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt, mengatakan bahwa ia telah memerintahkan sekretaris tetap BMA untuk mengkonfirmasi apakah patung tersebut bertentangan dengan hukum atau peraturan. Dan sejauh ini tidak ditemukan pelanggaran.
"Karena patung itu terlihat jelas dari Jalan Ratchadaphisek, penampilannya yang terlihat menakutkan mungkin akan membuat orang yang lewat dan para (pengguna) komuter takut. Kami memahami bahwa patung itu membuat beberapa orang merasa tidak nyaman. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk mencari solusinya," katanya dikutip dari Bangkok Post, Selasa (22/8).
Diumumkan oleh sekretaris Gubernur Bangkok, Pimuk Simaroj, kesepakatan telah dicapai antara BMA dan pihak hotel untuk menutupi patung tersebut dengan layar agar tidak terlihat langsung dari jalan raya.
"Kami harus mempertimbangkan kebutuhan dari dua kelompok orang, mereka yang tidak senang melihat patung tersebut dan para jemaah yang tidak ingin patung tersebut dipindahkan," kata dia.
"Layar akan mencegah orang yang lewat untuk melihatnya, namun tetap memungkinkan para jemaah untuk memberikan penghormatan," katanya.
Baca juga: Robohnya (Plafon) Museum Nasional |
Simak Video "Video: Ekspresi PM Thailand Usai Diskors dari Jabatannya"
(wkn/fem)