Ini Jawaban dari Dentuman Misterius 10 Hari di Madura

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Jawaban dari Dentuman Misterius 10 Hari di Madura

Sudirman Wamad - detikTravel
Rabu, 23 Agu 2023 13:31 WIB
Lokasi dentuman misterius di Sumenep.
Lokasi dentuman misterius di Sumenep, Madura (Foto: Ahmad Rahman/detikJatim)
Jakarta -

Suara dentuman misterius membuat warga Sumenep, Madura kebingungan. Setelah ditelusuri, berikut ini jawabannya.

Suara dentuman misterius itu tejadi di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep. Karena membuat warga setempat penasaran dan khawatir, Badan Geologi Kementerian ESDM turut melakukan analisis.

Hasil analisis yang dilakukan Badan Geologi itu menyebutkan bahwa suara misterius yang menggemparkan warga Sumenep merupakan imbas dari proses water-hammer yang bersumber dari gempa swarm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suara misterius diperkirakan berasal dari proses water-hammer, dari sumber getaran gempa swarm. Dan, proses water-hammer tidak membahayakan di permukaan tanah," ujar Plh Kepala Badan Geologi Hermansyah dilansir dari detikJabar, Selasa (22/8/2023).

Hermansyah menjelaskan lebih lanjut bahwa suara misterius itu mengindikasikan adanya potensi sesar aktif. Namun, posisi sesar aktif itu menurutnya bukan berada di wilayah Moncek Tengah, tempat di mana suara misterius itu terdengar jelas.

ADVERTISEMENT

Dia mengaku menerima laporan mengenai suara misterius di Moncek Tengah, Sumenep itu pada Sabtu (12/8). Suara misterius yang diperkirakan berasal dari water-hammer itu terdengar dari pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB.

Suaranya seperti tumbukan dari bawah tanah yang disertai dentuman. "Suara tersebut sempat membuat panik warga, karena suara dentuman itu telah terjadi sekitar sepuluh harian. Tetapi tidak terus berbunyi dan sebelumnya suara yang terdengar tidak terlalu besar," kata Hermansyah.

Dalam rilisnya, Badan Geologi menyebutkan proses water-hammer terjadi ketika aliran air tiba-tiba mengalami peningkatan tekanan secara mendadak di saluran, dan menekan udara yang terjebak. Akibatnya, lanjut Hermansyah, gelombang tekanan tinggi bergerak mundur melalui saluran.

Baca artikel selengkapnya detikJatim




(sud/msl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads